SUMBER DAYA MANUSIA & INVESTASI DI INDONESIA
3/24/2013 04:53:00 AM
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi
yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk
social yang adaptif dan transformatife yang mampu mengelola dirinya sendiri
serta seluruh potensi yyang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang
dan berkelanjutan (Wikipedia). Perkembangan SDM di Indonesia dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut ini :
A. LAJU PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan
menimbulkan banyak masalah bagi negara, jika tidak diikuti dengan peningkatan
produksi, dan efisiensi di bidang lainnya. Banyaknya penduduk akan menambah
beban sumber daya produktif terhadap sumber daya manusia yang belum produktif (anak-anak,
manula, penganguran, dll) yang akibat lanjutnya akan menciptakan
masalah-masalah sosial yang cukup rumit. Adapun tindakan-tindakan yang dapat
dan telah dilakukan pemerintah, yaitu :
-
Melaksankan program KB (Keluarga Berencana). Dengan program ini diharapkan laju
pertumbuhan akan lebih dapat dikendalikan.
-
Meningkatkan mutu sumber daya manusia (dengan pendidikan formal maupun
informal) yang telah ada, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas
guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya
Laju pertumbuhan penduduk dunia saat ini terus
meningkat, bahkan telah mencapai angka 7 miliar lebih. Semakin bertambahnya
jumlah penduduk saat ini, diperkirakan berdampak pada kualitas sumberdaya
manusia (SDM) yang ada..
Laju
pertumbuhan penduduk sekarang terus meningkat dari tahun-ketahun. Karenanya,
masyarakat dihimbau untuk ikut program KB, karena dengan ber-KB laju
pertumbuhan penduduk bisa ditekan, dan dimana salah satu penyebab kualitas SDM
menurun juga dipengaruhi laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.
Dimana jumlah pertumbuhan penduduk tanpa dibarengi dengan penghasilan yang
cukup, kualitas SDM nya menurun. Tidak hanya itu, kualitas SDM atau menyangkut
perilaku masyarakatnya juga akan berkurang atas kepedulian terhadap situasi dan
kondisi ekonomi sekarang ini.
B. PENYEBARAN
PENDUDUK
Persebaran atau distribusi
penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah
penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. penyebaran penduduk yang tidak
merata juga menyebabkan berbagai masalah diantaranya, karena kurangnya SDM pada
daerah yang jarang penduduknya, maka kekayaan SDA yang terkandung didalamnya
menjadi kurang termanfaatkan, daerah yang padat penduduk terjadi kelebihan SDM,
banyaknya pengangguran, permukiman kumuh, dan kemiskinan. Untuk mengatasi
pemerataan persebaran penduduk yang tidak merata maka harus dilakukan dengan
cara Transmigrasi atau dengan cara pembangunan industri di wilayah yang jarang
penduduknya. Dengan transmigrasi akan terjadi keseimbangan penduduk di semua
wilayah yang akan berdampak ke hal yang lebih positif seperti : terjadinya
penyebaran penduduk, terciptanya lapangan pekerjaan, meningkatnya taraf hidup
rakyat, terciptanya pengembangan kawasan baru, dan mengurangi angka
kriminalitas.
Penyebaran penduduk yang tidak merata
menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi secara umum. Akibat selanjutnya
adalah terjadinya ketimpangan daerah miskin dan daerah kaya. Daerah yang tampak
menguntungkan (khususnya Pulau Jawa) akan menjadi serbuan dan perpindahan
penduduk dari daerah lainnya sehingga daerah di luar Pulau Jawa yang memang
telah ketinggalan dari segi ekonomi, menjadi semakin tertinggal.
Tindakan
yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah :
-
Penyelnggaraan program transmigrasi, sehingga akan terjadi pemerataan sumber
daya ke daerah-daerah yang masih membutuhkan.
-
Memperbaiki dan menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di daerah-daerah
tertinggal. Sehingga penduduk sekitar tidak perlu ke kota atau Pulau Jawa untuk
bisa bekerja. Dengan demikian arus urbanisasi dari desa ke kota, dari luar
Pulau Jawa dapat dikurangi
C.
ANGKATAN
KERJA
Analisis angkatan kerja dalam
kaitannya dengan kondisi perekonomian merupakan hal yang menarik untuk
dilakukan karena tingkat dan pola partisipasi angkatan kerja cenderung
bergantung pada ketersediaan kesempatan kerja dan perbedaan pada tuntutan
memperoleh pendapatan antar kelompok penduduk. Misalnya, partisipasi perempuan
dalam angkatan kerja cenderung berbeda antar kelompok umur, menurut status
perkawinan dan perbedaan tingkat pendidikan. Jadi, dibandingkan dengan
laki-laki, tingkat partisipasi perempuan cenderung lebih rendah, tidak hanya
karena peran ganda mereka dalam rumahtangga di sebagian besar Negara
berkembang, tetapi juga berkaitan dengan komitmen perempuan untuk
berpartisipasi dalam angkatan kerja selama kehidupannya. Perempuan cenderung
keluar dari pasar kerja ketika mereka memasuki masa perkawinan, melahirkan dan
membesarkan anak, dan kemudian kemungkinan mereka akan kembali ke dunia kerja
ketika anak-anak sudah cukup besar. Meningkatnya pencapaian tingkat pendidikan
perempuan juga biasanya dikiuti oleh meningkatnya tingkat partisipasi perempuan
dalam angkatan kerja. Selanjutnya perbedaan besaran angkatan kerja juga
bervariasi antar desa dan kota yang salah satunya disebabkan adanya perbedaan
kesempatan memperoleh pendapatan.
Adapun sasaran kebijaksanaan tenaga kerja
di Indonesia meliputi hal-hal berikut :
-
Memperluas lapangan kerja untuk dapat menyerap pertambahan angkatan kerja baru
dan mengurangi tingkat pengangguran
-
Membina angkatan kerja baru yang memasuki pasar melalui latihan keterampilan
untuk berusaha sendiri maupun untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia.
-
Membina dan melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja yang
dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1994 (Hubungan Industrial Pancasila),
memperbaiki kondisi-kondisi dan lingkungan kerja agar sehat dan aman serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja.
-
Meningkatkan peranan pasar kerja, agar penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan
tenaga kerja dapat menunjang kegiatan pembangunan.
-
Memperlambat lajunya pertumbuhan penduduk dan meningkatkan mutu tenaga kerja
melalui usaha pembinaan dan pengembangan sumber daya menusia sebagai bagian
dari perencanaan tenaga kerja terpadu.
D.
SISTEM
PENDIDIKAN
Komposisi penduduk yang tidak seimbang
dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan produksi menjadi tidak lancar.
Akibatnya ada masa tunggu yang sebenarnya tidak perlu terjadi, karena kebutuhan
hidup ‘tak bisa’ menerima istilah tunggu. Dengan demikian perlu dilakukan
tindakan secepatnya untuk membekali dan mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda
di Indonesia dengan pendidikan formal maupun informal, dengan keterampilan dan
pengetahuan yang sifatnya mendesak. Langkah-langkah yang akan dan telah
ditempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini, antara lain :
-
Meninjau kembali sistem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum
(general), untuk dapat lebih disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus yang lebih
sesuai dengan tuntutan pembangunan. Sehingga lulusan yang dihasilkan menjadi
lulusan yang siap kerja dan bukannya siap ‘latih kembali’.
-
Menciptakan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih mendukung langkah
pertama.
Investasi
Sebelum memasuki pembahasan tentang
Investasi dalam perekonomian Indonesia, mari kita lihat apa itu pengertian
Investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya
yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di
masa datang. Dari pengertian tersebut kita dapat menyimulkan bahwa terkumpulnya
modal dan sumber daya sebagai investasi merupakan peran yang sangat penting
dalam pertumbuhan ekonomi yang menuju proses pembangunan. Sulitnya mengharapkan
dana investasi dari masyarakat, maka pemerintah perlu melakukan upaya-upaya
untuk memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan dengan cara sebagai
berikut, yaitu :
-
Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga dapat meningkatkan
penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
-
Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta
menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas
-
Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal
asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
-
Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan,
terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah.
Kesimpulannya adalah Sumber Daya Manusia (SDM) sangat
berpengaruh dalam perkembangan suatu negara. Di Indonesia sendiri terdapat
beberapa faktor yang dapat memperngaruhi kualitas SDM, Semakin tinggi kualitas
SDM dalam suatu negara bisa menjadi tolak ukur keberhasilan negara tersebut.
Untuk itu pemerintah Indonesia masih terus melakukan peningkatan Sumber Daya
Manusianya, agar SDM di Indonesia lebih berkualitas sehingga bisa menuju
tercapainya kesejahteraan hidup.
Selain itu dari tulisan di atas kita juga
dapat mengetahui bahwa investasi mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembangunan di Indonesia, tanpa investasi pertumbuhan jangka panjang tidak akan
tercapai. Namun di Indonesia sendiri untuk mendapatkan dana investasi dri masyarakat
masih sangat sulit sehingga pemerintah perlu melakukan beberapa upaya untuk
memenuhi kebutuhandana investasi.
Sumber
:
0 Leave your coment