MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA
3/29/2013 07:12:00 AM
Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk
dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan
belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti
ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain
sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Jenis-jenis
pengangguran :
Pengangguran
Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja
yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi ada
yang karena belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara
maksimal dan ada juga yang karena malas mencari pekerjaan atau malas
bekerja.
Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Setengah menganggur ialah tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karenatidak ada pekerjaan untuk sementara
waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerjasetengah menganggur ini adalah
tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalamseminggu atau kurang dari 7
jam sehari. Misalnya seorang buruh bangunan yang telahmenyelesaikan pekerjaan
di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambilmenunggu proyek berikutnya.
Pengangguran
Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran
yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan
kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Pengangguran
Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di
mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengangguran
Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan
menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang
menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti
musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
Pengangguran
Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran
yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan
tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Ciri-ciri
pengangguran :
-
Tidak sedang melakukan atau menunggu suatu pekerjaan.
-Orang
yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari
pekerjaan dan belum mendapatkannya .
-Tidak
memiliki penghasilan tetap dalam jangka waktu tertentu.
Ada
berbagai cara mengatasi pengangguran, yaitu:
1.
Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja.
2.
Pengelolaan Permintaan Masyarakat.
3.
Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja.
4.
Pertumbuhan Ekonomi.
5.
Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja.
6.
Membuka lapangan kerja atau wirausaha.
INFLASI
Inflasi adalah naiknya harga barang/bahan
pokok secara menyuluruh dan merata sehingga membuat nilai mata uang menjadi
rendah/ barang yang di dapat lebih sedikit.
Beberapa
faktor yang memicu terjadinya inflasi antara lain :
1.
Konsumsi masyarakat yang meningkat.
2.
Berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi.
3.
Adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Inflasi
dapat disebabkan oleh dua hal :
1.
Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat adanya
permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya
likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu
perubahan pada tingkat harga.
2.
Inflasi desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan
produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan
secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.
Berdasarkan
asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu inflasi yang berasal dari
dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri.
Inflasi
dapat digolongkan menjadi 4 macam :
1.
Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2.
Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3.
Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4.
Hyper inflasi (lebih dari 100% / tahun)
Beberapa
dampak positif inflasi :
1.
Meningkatkan pendapatan nasional.
2.
Membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Beberapa
dampak negatif inflasi :
1.
Inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara.
2.
mendorong tingkat bunga.
3.
mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif.
4.
kegagalan pelaksanaan pembangunan.
5.
ketidakstabilan ekonomi.
6.
defisit neraca pembayaran.
7.
merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Cara
mengatasi inflasi :
1.
Kebijakan Moneter.
2.
Kebijakan Fiskal.
3.
Kebijakan Non Moneter.
4.
Kebijakan Sektor Riil .
Kesimpulannya, Pengangguran
adalah masalah negara yang masih sulit untuk diatasi. Pengangguran mempunyai
jenis-jenis tersendiri. Pengangguran timbul karena jumlah pencari kerja lebih
besar dari jumlah lapangan kerja yang tersedia.
Selain pengangguran, inflasi juga
merupakan masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Inflasi disebabkan oleh 2
hal, yaitu . Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat
adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh
membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan
memicu perubahan pada tingkat harga. Dan, Inflasi desakan biaya (cost push inflation)
terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya
kelangkaan distribusi,
Inflasi
mempunyai dampak negative yang lebih bnayak daripada dampak positifnya. Untuk mengatasi terjadinya inflasi,
pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti, Kebijakan Moneter, Kebijakan
Fiskal, Kebijakan Non Moneter, dan Kebijakan Sektor Riil .
Sumber
:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/12/pengertian-inflasi/
http://sintadiary.blogspot.com/2012/04/masalah-pokok-perekonomian-indonesia.html?m=1
0 Leave your coment