Peran Sektor Luar Negeri Pada Perekonomian Indonesia
3/29/2013 07:10:00 AM
Perdagangan
Antar Negara
Beberapa alasan mengapa suatu Negara
memerlukan Negara lain dalam kehidupan ekonominya adalah :
·
Pertama, tidak semua kebutuhan masyarakatnya dapat dipenuhi oleh komoditi
yang dihasilkan di dalam negeri, sehingga untuk memenuhi kebuthan tersebut,
harus dilakukan impor dari Negara yang memproduksinya.
·
Karena terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat
dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu dicari pasar luar di luar negeri
·
Sebagai sarana untuk melakukan proses alih teknologi. Dengan
membeli produk asing suatu Negara dapat mempelajari bagaimana produk tersebut
dibuat dan dipasarkan, sehingga dalam jangka panjang dapat melakukan produksi
untuk barang yang sama.
·
Secara ekonomis dan matematis perdagangan antar Negara dapat
mendatangkan tambahan keuntungan dan efisiensi dari dilakukannya tindakan
spesialisi produksi dari Negara-negara yang memilki keuntungan mutlak dan/ atau
keuntungan berbanding.
HAMBATAN
– HAMBATAN PERDAGANGAN ANTAR NEGARA
Meskipun setiap negara menyadari bahwa
perdagangan negaranya dengan negara lain harus terlaksana dengan baik, lancar,
dan saling menguntungkan, namun sering kali negara – negara tersebut membuat
suatu kebijaksanaan dalam sektor perdagangan luar negeri yang justru
menimbulkan hambatan dalam proses transaksi perdagangan luar negeri.
Namun
demikian, dengan mulai dicetusnya era perdagangan bebas maka hambatan-hambantan
yang selama ini cukup menggelisahkan akan dicoba untuk dikurangi dan jika
mungkin dihapuskan. Adapun bentuk-bentuk hambatan yang selama ini terjadi di
antaranya adalah:
1)
Hambatan tariff
Tariff
adalah suatu nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi luar negeri tertentu
yang akan memasuki suatu negara (komoditi impor ). Tarif sendiri ditentukan
dengan jumlah yang berbeda untuk masing- masing komoditi impor.
2)
Hambatan Quota
Quota
termasuk jenis hambatan perdagangan luar negeri yang lazim dan sering
diterapkan oleh suatu negara untuk membatasi masukkan komoditi impor ke
negaranya. Quota sendiri dapat diartikan sebagai tindakan pemerintahan suatu
negara dengan menentukan batas maksimal suatu komoditi impor yang boleh masuk
ke negara tersebut. Seperti halnya tariff, tindakan quota ini tertentu tidak
akan menyenangkan bgi negara pengekspornya. Andonesia sendiri pernah menghadapi
quota impor yang diterapkan oleh system perekonomian amerika.
3)
Hambatan dumping
Meskipun
karakteristiknya tidak seperti tariff dan quota, namun dumping sering menjadi
suatu masalah bagi suatu negara dalam proses perdagangan luar negerinya,
seperti yang dialami baru-baru ini dimana industry sepeda Indonesia di tuduh
melakukan politik dumping. Dumping sendiri diartikan sebagai suatu tindakan
dalam menetapkan harga yang lebih murah diluar negeri dibanding harga didalam
negeri untuk produk yang sama.
4)
Hambatan embargo / sangsi ekonomi
Sejarah
membuktikan bahwa suatu negara yang karena tindakannya dianggap melanggar hak
asasi manusia, melanggar wilayah kekuasaan suatu negara, akan menerima atau
dikenakan sanksi ekonomi oleh negara yang lain (PBB). Akibat dari hambatan yang
terakhir ini biasanya lebih buruk dan meluas bagi masyarakat yang terkene
sanksi ekonomi dari pada akibat yang ditimbulkan oleh hambatan-hambatan
perdagangan lainnya.
Dengan
demikian pemerintah menerapkan kebijaksanaan hambatan perdagangan diantaranya
adalah
-Tarif
dan quota disamping untuk meningkatkan pendapatan negara dari sector luar
negeri, dipergunakan untuk lebih menyeimbangkan keadan neraca pembayaran yang
masih deficit. Tariff dan quota juga diterapkan untuk melindungi industry dalam
negeri yang masih dalam taraf berkembang, dari serangan komoditi-komoditi asing
yang telah lebih dahulu. Selain itu tariff dan quota juga diterapkan untuk
mempertahankan tingkat kemakmuran yang telah dirasakan dan dinikmati oleh
masyarakat suatu negara.
-Dumping
dipergunakan untuk memacu 0perkembangan ekspor lewat kena8ikan permintaan
dikarenakan harga yang murah tersebut.
-Sanksi
ekonomi diterapkan lebih dikarenakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
berkaitan dengan ham,politik,terorisme dan keamanan internasional
Neraca
Pembayaran Luar Negeri Indonesia
Neraca Pembayaran Internasional adalah
ikhtisar yang tersusun secara sistematis,yang mencatat semua transaksi ekonomi
penduduk satu negara dengan penduduk negara lain pada periode waktu
tertentu,biasanya satu tahun. Transaksi ekonomi yang dicatat dalam neraca
pembayaran internasional,antara lain ekspor dan impor barang/jasa,lalu lintas
modal,dan juga utang piutang. Neraca pembayaran internasional sangat berguna
karena menunjukan struktur dan komposisi transaksi ekonomi dan posisi
keuanganinternasional suatu negara. Untuk lebih rinci, manfaat pencatatan
pembayaran internasional adalah sebagai berikut :
-
Untuk mengetahui keadaan keuangan negara yang terkait dengan pembayaran luar
negeri
- Untuk
mengetahui berapa besar sumbangan transaksi ekonomi internasional terhadap
penerimaan negara yang bersangkutan
-
Untuk mengetahui dinamika perdagangan luar negeri
- Sebagai sumber
data dan informasi untuk melakukan evaluasi dan analisis kebijakan ekonomi.
Neraca
pembayaran internasional terbentuk dari beberapa komponen. Komponen yang utama
adalah sebagai berikut :
1. Neraca
Transaksi Sedang Berjalan (current Account)
Neraca berjalan merupakan jumlah ssaldo
dari neraca perdagangan yang terdiri dari :
-
Neraca perdagangan barang yang mencatat nilai ekspor dan impor barang yang
dilakukan negara yang bersangkutan
-
Neraca perdagangan jasa yang mencatat nilai ekspor dan impor jasa yang
dilakukan negara yang bersangkutan
-
Transaksi unnilateral yang mencatat transaksi sepihak, yaitu transakasi yang
tidak menimbulkan hak atau kewajiban secara yuridis bagi negara yang
menerimanya
2. Neraca Lalu-Lintas
Modal (Capital Account)
Neraca lalu lintas modal mencatat arus
modal pemerintah dan swasta yang keluar dan masuk dari dan kedalam
negeri.
Transaksi ekonomi internasional yang
dilakukan suatu negara yang dicatat dalam neraca pembayaran internasional
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transaksi debit dan transaksi kredit.
Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban bagi penduduk suatu
negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain,sedangkan
transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak wajib penduduk suatu
negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Kegiatan impor
merupakan transaksi debit karena menimbulkan kewajiban bagi negara tersebut
untuk melakukan pembayaran devisa (Valuta Asing) keluar negeri, sedangkan
ekspor termasuk transaksi kredit karena menimbulkan hak bagi negara tersebut
untuk menerima pembayaran devisa (Valuta asing) dari luar negeri.
Dalam hal neraca perdagangan, ada tiga
kemungkinan yang dapat terjadi pada neraca perdagangan suatu negara, yaitu
surplus,devisit,atau seimbang. Surplus terjadi bila ekspor lebih besar dari
impor,devisit bila ekspor lebih kecil dari impor,dan seimbang apabila ekspor
sama dengan impor. Demikian juga neraca lalu lintas modal. Neraca lalu lintas
modal dikatakan surplus apabila arus modal termasuk lebih besar dibanding arus
modal keluar,devisit apabila arus modal masuk dibanding arus modal keluar, dan
seimbang bila arus modal masuk sama dengan arus modal keluar.
Peran
Kurs Valuta Asing
Dalam pembayaran antar negara ada suatu
kekhususan yang tidak terdapat dalam lalu-lintas pembayaran luar negeri. Sebab
semua negara mempunyai mata uang atau valutanya sendiri, yang berlaku sebagai
alat pembayaran yang sah di dalam batas-batas daerah kekuasaan itu sendiri,
tetapi belum tentu mau diterima luar negeri. Jadi pembayaran antar negara harus
menyangkut lebih dari satu macam mata uang, yang harus dipertukarkan satu sama
lain dengan harga atau kurs tertentu. Hal inilah yang membuat perdagangan dan
pembayaran internasional menjadi perkara yang rumit, maka dari itu dibuatlah
alat pembayaran yang bisa digunakan oleh banyak negara (antarnegara) atau
disebut dengan alat pembayaran internasional, yakni valuta asing.
Kurs valuta asing sering diartikan
sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara (rupiah misalnya) yang harus
dikeluarkan/ dikorbankan untuk mendapatkan satu unit nilai uang asing (dollar
misalnya). Sehingga dengan kata lain, jika kita gunakan contoh rupiah dan
dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya
rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit dollar dalam kurun
waktu tertentu. Kurs valuta asing adalah harga valuta asing, dinyatakan dalam
valuta sendiri. Misalnya US $ 1.00 = Rp. 10.000,-
Penentuan Kurs
Valuta Asing
Pada
dasarnya ada tiga sistem atau cara untuk menentukan tinggi-rendahnya kurs atau
nilai tukar valuta asing:
Kurs tetap, karena dikaitkan dengan emas
sebagai standard atau patokannya.
Kurs bebas, yang dibentuk oleh permintaan
dan penawaran valuta asing di pasaran bebas, lepas dari kaitan dengan emas.
Dalam hal ini kurs bisa naik – turun dengan bebas. Dewasa ini orang bicara
tentang kurs mengambang (floating rates)
Kurs dibuat stabil berdasarkan perjanjian
internasional yaitu ditetapkan oleh pemerintah/bank sentral dalam perbandingan
tertentu dengan dollar atau emas sebagai patokan.
Akibat kurs yang
tidak sesuai
Apabila mata uang suatu negara dinilai
terlalu tinggi dibandingkan dengan valuta lain (Kurs resmi lebih tinggi
daripada perbandingan daya beli yang sesungguhnya atau disebut over valued),
akibatnya ekspornya akan macet dan impornya didorong terlalu besar, sehingga
keseimbangan neraca pembayaran terancam.
Hal yang sebaliknya terjadi apabila mata
uang dinilai terlalu rendah atau under valued: apabila kurs resmi terlalu
rendah dibandingkan dengan daya belinya yang sesungguhnya, maka ekspor akan
bertambah besar, tetapi impor akan macet.
Dari pembahasan di atas, dapat kita tarik
kesimpulan bahwa peran valuta asing terhadap perekonomian di indonesia adalah
sangat penting. Karena valuta asing merupakan alat pembayaran antar negara.
Barang dan jasa yang diimpor itu harus dibayar. Untuk pembayaran itu diperlukan
valuta asing atau devisa (Foreign exchange), yaitu valuta (mata uang) yang mau
diterima oleh dunia internasional. Devisa itu kita peroleh dari hasil ekspor
(devisa umum) atau kredit bank luar negeri (devisa kredit)
Kesimpulannya, suatu Negara memerlukan Negara lain dalam
kehidupan ekonominya. Karena tidak semua kebutuhan masyarakat terpenuhi oleh
komoditi dalam negeri. Keterbatasan ini lah yang membuat suatu negara harus
mengimport dari negara lain.,
Namun sering kali negara – negara
tersebut membuat suatu kebijaksanaan dalam sektor perdagangan luar negeri yang
justru menimbulkan hambatan-hambatan dalam proses transaksi perdagangan luar
negeri.
Dalam pembayaran antar negara ada suatu
kekhususan yang tidak terdapat dalam lalu-lintas pembayaran luar negeri. Hal
inilah yang membuat perdagangan dan pembayaran internasional menjadi perkara
yang rumit, maka dari itu dibuatlah alat pembayaran yang bisa digunakan oleh
banyak negara (antarnegara) atau disebut dengan alat pembayaran internasional,
yakni valuta asing. Kurs valuta asing adalah harga valuta asing, dinyatakan
dalam valuta sendiri.
Sumber
:
http://fadliahmad9945.blogspot.com/2012/07/peran-sektor-luar-negeri-pada.html?m=1
0 Leave your coment