11/22/2012 06:49:00 AM


FRANCHISING (WARALABA)

PENGERTIAN FRANCHISING (WARALABA)
       Franchise sendiri berasal dari bahasa latin yakni francorum rex yang artinya “bebas dari ikatan”, yang mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak usaha. Pengertian Franchising (Pewaralabaan) adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa .
      Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Franchising (pewaralabaan) terbagi atas 2 segmen yakni :
Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba. Franchisee hanya menyediakan tempat usaha dan modal sejumlah tertentu bergantung pada jenis waralaba yang akan dibeli.

FRANCHISING ASING
A.      DEFINISI
       Franchising asing atau Waralaba luar negeri/asing adalah waralaba yang berasal dari luar negeri, jenis waraaba ini cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.

B.   CONTOH

    1.    STARBUCK
           


   2.   Mc Donald’s










   3.   KFC





    4.   BreadTalk

     



      5.  Pizza Hut

   







C.   KEUNTUNGAN dan KELEMAHAN

Keuntungannya Franchise :
1.  Franchise mendapatkan keuntungan dari aktifitas promosi dan iklan franchisor pada tingkat    nasional,
2. Franchise mendapatkan pengetahuan yang khusus dan berskill tinggi serta pengalaman dari  organisasi dan manajemen franchisor,
3. Franchise mendapatkan keuntungan dari daya beli yang besar dan kemampuan negoisasi yang dilakukan franchisor atas nama seluruh franchise jaringannya,
4.  Risiko bisnis franchise berkurang sangat besar,
5.  Franchise mengumpulkan banyak informasi dan pengalaman yang tersedia sebanyak-banyaknya untuk dibagi kepada seluruh franchise dalam sistemnya,
6.  Franchise mendapatkan insentif dengan memiliki bisnis sendiri yang memiliki keuntungan tambahan dari bantuan terus menerus franchisor

Kelemahan Franchise :
1.  Tidak dapat menghindari  bahwa hubungan antara franchisor dan franchise pasti melibatkan penekanan kontrol,
2.  Franchise harus membayar kepada franchisor untuk jasa-jasa yang didapatkannya dan untuk penggunaan sistem, yaitu dengan uang franchisee,
3.  Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor,
4   Kontrak franchise akan berisi beberapa pembatasan terhadap bisnis yang difranchisekan,
5.  Franchise mungkin akan menemukan dirinya menjadi terlalu tergantung terhadap franchisor,
6.   Kebijakan-kebijakan franchisor mungkin mempengaruhi keberuntungan franchise.

D.  MANFAAT
Manfaat bagi franchisor
     1. Sebuah jaringan yang menawarkan keunggulan berupa keseragaman/homogenitas, daya beli, daya   advertising, sarana.
     2. Biaya pengembangan lebih kecil dibandingkan dengan cabang.Karena investasi terbagi antara franchisor dan franchiese.
      3, Waktu pengembangan lebih singkat.
      4. Partner kerja antara enterpreneur indenpenden yaitu franchiese dan franchisor sangatlah efektif  karena franchiese yang terpilih memiliki motivasi yang kuat, kerja lebih lama dan memanage lebih dekat dibandingkan dengan pegawai.
Manfaat bagi franchiese
      1. Jaringan waralaba memberikan keunggulan berupa homogenitas, daya beli, daya advertising, sarana.
      2. Franchiese mengkopi/meniru kesuksesan dengan di berikannya bantuan dari awal bisnis sehingga lebih cepat dengan biaya yang lebih murah.
      3. Resiko lebih kecil alasan yang sama
      4. Persentasi rentabilitasi capital entrepreneur lebih tinggi
      5. Franchiese menguasai kontrol profesional sperior karena tranfer dan asisten
      6. Franchiese belajar dalam bidang baru.

E.   KIAT_KIAT MEMPERTAHANKAN
        Berikut adalah beberapa upaya yang dapat membantu Anda mempertahankan bisnis waralaba Anda.

1. Pastikan Anda memiliki cukup uang untuk investasi. Tak hanya uang investasi, Anda juga   memerlukan dana cukup sebagai cadangan jika Anda harus mengalami rugi. Dana tersebut juga termasuk dana cadangan hidup Anda sendiri selama 12 bulan ke depan.
2. Taati dan patuhi seluruh sistem waralaba dari pewaralaba. Pewaralaba adalah orang yang mengerti dan berpengalaman di bisnisnya. Mereka lebih paham dan telah jatuh bangun hingga mencapai kesuksesannya sekarang.
3. Jangan abaikan keluarga dan teman-teman Anda. Walau Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu untuk menjalankan bisnis tersebut, tapi tetap sisihkan waktu untuk keluarga dan teman-teman Anda.
4. Perlakukan pelanggan dengan layanan terbaik. Jangan lupa senyum dalam melayani mereka, dan beri tahu mereka bahwa Anda senang berbisnis dengan mereka.
5. Libatkan diri dalam komunitas lokal setempat. Ikuti dan sponsori kegiatan-kegiatan lokal di sekitar gerai Anda, seperti kegiatan sosial, perayaan, acara sekolah, dll.
6. Selalu berkomunikasi dengan pewaralaba dan terwaralaba lain. Jagalah hubungan baik dengan mereka, dan jika ada masalah jangan disimpan sendiri saja. Sebaliknya, seorang pewaralaba juga selayaknya bersikap terbuka terhadap perkembangan gerai Anda. Ada baiknya jika Anda banyak bertanya dan menyampaikan keluhan atau kesenangan yang diperoleh dari menjalankan waralaba. Pewaralaba akan dengan senang hati menerima masukan dan membantu menyelesaikan masalah Anda.
7. Perhatikan detail gerai Anda. Masalah pembukuan harus cermat dan teliti, tidak boleh ada selisih uang walau hanya beberapa ratus rupiah. Tegaskan hal ini pada karyawan Anda. Uang sekecil apapun harus tercatat dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tekan biaya pengeluaran, dan maksimalkan pendapatan Anda



Sumber : 




11/15/2012 05:12:00 PM

Perdagangan Internasional & Pemasaran Internasional

Dalam bisnis international terdapat dua transaksi bisnis internasional yaitu :
a.       Peradagangan Internasional (international trade)
b.      Pemasaran International (international marketing)

Perbedaan Perdagangan Internasional dan Pemasaran Internasional

Perdagangan Internasional adalah Pertukaran barang dan jasa di dunia atau pasar global yang  penjualan barang dan jasa tidak terbatas pada local, regional atau pasar nasional saja, bahkan bisa mencapai pada internasional. Negara-negara meng-impor barang yang mereka tidak memenuhi atau tidak mampu memproduksi se-efisien Negara lain, dan mereka meng-ekspor barang yang mampu diproduksi karena lebih efisiens. Sedangkan,
Pemasaran Internasional merupakan kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit dan nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar global dengan barang dan jasa (standar) diberbagai negara kemudian menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen global dan mencapai tujuan perusahaan, yang kegiatan operasinya melewati batas-batas lebih dari satu Negara.

Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.

Alasan Setiap Negara  Melakukan Perdagangan Internasional
1. Negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain, sebgaimana individu dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedaannya, melalui suatu pengaturan, diamana setiap pihak melakukan sesuatu deengan relative lebih baik
2.  Negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai sekala ekonomis ( economis of scale) dalam produksi.
     Adapun alasan yang lain yaitu karena didasari oleh teori keuntungan komporatif (comporative advantage). Namun secara sederhana, adanya perdgangan internasional akan menciptakan spesialisasi, yaitu setiap Negara dapat menspesialisasikan pada barang dan jasa tertentu, dimana dari hasil spesialisasi tersebut maka akan menghasilkan peningkatan produktivitas yang dalam jangka panjang akan meningkatkan setandar hidup semua Negara. Jadi perdagangan internasional merupakan jalan untuk menuju kemakmuran Negara.
     Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut :
Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Memperluas pasar dan menambah keuntungan, terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

Faktor – faktor  yang Mempengaruhi Bisnis Internasional :

1. Kompetitif : jenis dan jumlah pesaing , lokasi dan kegiatan mereka

2. Distributif  : agen nasional dan internasional yang tersedia untuk mendistribusikan barang dan jasa.

3. Variabel ekonomi : GNP, biaya buruh perunit, dan pengeluaran konsumsi pribadi  yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis.

4. Sosioekonomi : karakteristik dan distribusi populasi manusia.

5. Keuangan : variable spt sukubunga, tingkat inflasi, perpajakan,

6. Legal : jenis hukum asing dan domestik yang beragam dan harus dipatuhi oleh perusahaan internasional.

7. Fisik : unsur alam spt topografi, Iklim dan sumber alam

8. Politik : elemen politik bangsa spt nasionalisme, bentuk   pemerintahan, dan organisasi Internasional

9. Sosiokultural : sikap, kepercayaan, pendidikan, dll

10. Buruh/Tenaga Kerja : komposisi, keahlian

11. Teknologi : keahlian dan peralatan teknis yang mempengaruhi bagaimana sumber sumber diubah menjadi produk.


Sumber :

10/19/2012 09:17:00 PM



Faktor-Faktor  yang  Mempengaruhi  Iklim Bisnis  di  Indonesia  &  Contohnya

     Berdasarkan survei, faktor utama yang mempengaruhi iklim bisnis adalah tenaga
kerja dan produktivitas tenaga kerja, perekonomian daerah, infrastruktur fisik, kondisi sosial politik, dan institusi (Kuncoro, 2006). Faktor institusi yang dimaksud, terutama ialah institusi birokrasi (pemerintah). Berikut ini adalah  faktor-faktor yang mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia, diantaranya adalah :


1.  Faktor modal
Dengan modal yang dimiliki, orang bisa mulai berbisnis. Besar modal yang diperlukan untuk berbisnis tergantung dari bisnis apa yang akan kita jalani.

2.  Faktor jenis bisnis
Faktor ini juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap klim bisnis di Indonesia. Dalam berbisnis tentunya kita harus memilih bisnis di bidang apa yang akan kita jalani. Dalam memilih jenis bisnis tersebut, sebaiknya kita memilih jenis bisnis yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya bisnis di bidang pertanian. Kita juga harus mempertimbangkan keuntungan yang akan kita peroleh sebelum kita menentukan bisnis di bidang apa yang akan kita jalani.

3.  Faktor Politik/Hukum
Keputusan keputusan perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik/hukum. Lingkungan ini terbentuk oleh hukum hukum, lembaga, pemerintahan, dan kelompok penentang yang mempengaruhi dan membatasi gerak gerik berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat.
Hal hal seperti siapa yang berkuasa di suatu negara, bagaimana ia menjalankan pemerintahannya, apa peran dan kekuasaan yang dimiliki oleh pelaku pelaku dalam percaturan politik suatu negara dan bagaimana dampaknya terhadap pemilik usaha dan penciptaan profit oleh pengusaha, bagaimana peran pelaku ekonomi dalam negara tersebut, serta bagaimana distribusi pendapatan yang ada; merupakan faktor faktor penentu peluang dan ancaman bisnis di dalam suatu negera.


Perubahan-perubahan kepemimpinan seringkali berakibat terjadinya perubahan dalam keputusan politik dan yang akhirnya berdampak secara langsung terhadap kondisi bisnis. Sebagai contoh, pada saat Orde baru, perdagangan Bahan Pangan Pokok selalu dikendalikan oleh Pemerintah melalui BULOG, sehingga ada kondisi yang stabil dalam perdagangan Bahan Pangan Pokok tersebut. Tetapi, setelah reformasi peran BULOG diredefinisi sehingga tidak menjadi pemain sentral dan akhirnya seringkali berdampak terhadap terjadinya fluktuasi harga dan kelangkaan barang yang disebabkan permainan spekulan, sehingga yang terkena dampak/pengaruhnya adalah rakyat miskin yang semakin menderita untuk mendapakan kebutuhan pangan mereka.


4. Faktor Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah juga turut mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia. Kebijakan pemerintah tersebut bisa saja mendatangkan peluang bagi bisnis kita dan bisa pula menyebabkan hambatan bagi bisnis kita. Misalnya kebijakan dalam menetapkan pajak.

Contohnya: Pemberlakuan PP No. 63/2003 yang diberlakukan surut sejak 1995 di Batam. PP mengenai pajak penjualan barang mewah (PPnBM) dan pajak pertambahan nilai (PPN) tersebut mengakibatkan 25 perusahaan penanaman modal asing (PMA) dikabarkan akan hengkang dari Batam.

5. Faktor Teknologi
Faktor teknologi juga berpengaruh terhadap iklim bisnis di Indonesia. Semakin maju teknologi yang digunakan, semakin berkembang pula bisnis yang dijalani, namun dengan tetap memperhatikan skill serta faktor-faktor lainnya.

ContohnyaKarena Indonesia teknologi di Indonesia belum canggih, Indonesia masin mengimport mesin atau spare part dari luar negeri, seperti Jepang.


6. Faktor SDM (Sumber Daya Manusia)
Agar bisnis yang dijalani tersebut sukses dan menghasilkan banyak keuntungan, tentu diperlukan orang-orang yang terampil, kreatif, berkualitas tinggi, ulet, mampu berinovasi, pantang menyerah, mempunyai kemampuan bersaing yang tinggi (kompetitif), sportif dan pandai mengolah bisnisnya.

ContohnyaP.T Freeport yang dikelola oleh pihak asing dan sebagian besar tenaga kerjanya juga Tenaga Kerja Asing, sedangkan Tenaga Kerja Indonesia hanya menjadi buruh. Hal ini disebabkan oleh Sumber Daya manusia (SDM) di Indonesia yang masih rendah.

7.  Faktor alam
Jika alam tidak bersahabat dengan kita tentu kegiatan bisnis pun dapat terganggu. Misalnya adanya bencana banjir, tanah longsor dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus memilih tempat bisnis yang sesuai dan kita harus bersahabat dengan lingungan serta jangan merusakya.

8.  Faktor jenis bisnis
Faktor ini juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap klim bisnis di Indonesia. Dalam berbisnis tentunya kita harus memilih bisnis di bidang apa yang akan kita jalani. Dalam memilih jenis bisnis tersebut, sebaiknya kita memilih jenis bisnis yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya bisnis di bidang pertanian. Kita juga harus mempertimbangkan keuntungan yang akan kita peroleh sebelum kita menentukan bisnis di bidang apa yang akan kita jalani.


9. Faktor ketepatan produk atau kecocokan produk
Faktor ini juga mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia. Produk yang cocok adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen serta harganya terjangkau (sesuai dengan daya beli konsumen). Produk tersebut harus bisa memberikan manfaat kepada konsumen dan bila perlu dapat memberikan tambahan kepuasan kepada konsumen. Orang yang berbisnis harus benar-benar mempertimbangkan harga yang mereka tetapkan. Mereka harus bisa menetapkan harga yang terjangkau dengan daya beli konsumen namun dengan tetap memperhitungkan biaya yang telah dikeluarkannya. Mereka juga harus memperhatikan harga pesaingnya. Konsumen tentu akan memilih produk yang harganya terjangkau namun dengan tetap mempertimbangkan  kualitas produk yang akan mereka konsumsi. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus selalu memperhatikan kualitas barang yang diproduksinya.


10.  Faktor kondisi negara
Kondisi negara yang dimaksud dapat berupa kondisi perekonomian, sosial politik maupun pertahanan dan keamanan negara. Kondisi negara yang tidak menentu bisa menghambat bisnis yang dijalani. Misalnya saat terjadi inflasi. Tentu saja kondisi ini turut mempengaruhi bisnis yang sedang dijalani.


11.  Faktor Globalisasi
    Dampak globalisasi yang menyebabkan kondisi ekonomi di suatu negara dapat berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi negara lainnya. Bahkan ketika ramalan tentang kondisi ekonomi akurat, masih belum jelas dampak ekonomi terhadap industri tertentu.
    Sebagai contoh nyata, seperti yang telah diketahui bersama saat ini beberapa sektor industri sedang digoncang krisis akibat pengaruh krisis global yang tengah melanda dunia. Beberapa perusahaan telah berencana merumahkan bahkan memPHK karyawan-karyawannya.
     

12.  Faktor lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap iklim bisnis di Indonesia. Lingkungan masyarakat cenderung dinamis, selalu ada perubahan. Kebutuhan dan keinginan masyarakat bermacam-macam dan selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus selalu memperhatikan lingkungan masyarakat.





Sharlita Sara Izzati  Tugas 1.htm

10/17/2012 06:24:00 AM


Article ( Kata Sandang)
     Article is is the word preceding nouns and function as a determinant or bookmark specific meaning of a noun, or vice versa, making the meaning of a noun or words that describe to the public.
Function
   The article in the English language is divided into two parts: the indefinite article and the definite article

indefinite
definite
a / an
the

   The articlea’ oran’ is a modification of the one-word form, while the article is a derivative of the adjective that. word is intended to determine the meaning of a word becomes more assertive and clear. Use 'a' with nouns starting with a consonant (letters that are not vowels),
'an'
with nouns starting with a vowel (a,e,i,o,u)
    The difference in the use of article A vs. AN
As the article’s ‘a’ and ‘an’ meaning is one. In the Indonesian language, the second article can be translated into an/an/an/a ff. It depends of the noun that follows.
For example :
-      an apple = an apple
-      A lady  = woman
-       a tiger  = a tiger
-      A leaf  =  leaf, and so on.

indifinite article a / an is used;
a.    before the nouns that can be counted to give meaning to one or any
Example :  Tell me a story

b. in the expression that states the unit of measure.
Example : He can type hundred words in a minute

c. expression in the limit repeated one action at a specific time period.
Example : the bus now goes only once a month

d. the word dozen, gross, hundred, thousand, million, so that means one.
Example :  I have warned you a million times 

e
. in the name of a profession or group
Examples : My father is a lawyer
                   He is now an enemy of yours


f. with singular nouns, after the words 'what' and 'such'
Examples : What a shame!
                   She's such a beautiful girl.

NOTE:
An before an h mute - an hour, an honour.
A before u and eu when they sound like 'you': a european, a university, a unit

    Definite article ‘The’ is used before a noun that can be counted in the singular or plural. see the following examples

a. with names that formed the adjective and the noun or noun followed by an explanation.
Examples : The United States
                   The Indian Ocean
                   The Republic of Panama


b. the names of rivers, mountains, oceans, deserts.
Examples : The Nile
                   The Sahara
                   The Alps

c. the names of ships, trains, planes, and the like.
Examples : The Queen Mary
       The Boing 747
       The Orient Express

d. the names of musical instruments.
Examples : The  piano
                   The violin


e. in the superlative form of adjectives
Examples : The longest
       The biggest

f. in the adjective used as a noun.
Examples : The poor
                   The rich

g. in the singular noun that can be counted to make a generalization.
Example : The camel comes from Africa and Asia
h. when both the speaker and listener know what is being talked about, even if it has not been mentioned before.
Example :  Where's the bathroom?'
                  ‘It's on the first floor.'
i. ordinal number before nouns
Example : the Second World War, the third chapter           

Don’t use ‘The’ for :
-    The name of lake
Examples : Lake Toba, Lake batur
-    The name of mountain
Examples : Mount Merapi, Mount Semeru, Mount Kilimanjaro, Mount Everest
-    The name of planet ( except Earth)
Examples : Mars, Jupiter, Saturnus, Venus, Orion, Constellation
-    The names of   School, University, Collage if replace at the end sentence
Example : Al- Azhar School, Gunadarma University, Santa Fec Community Collage
-    Cardinal number after nouns
Example : World War Two, Chapter three
-    The names of country if consist of one word
Examples : Indonesia, China, Canada
-    The names of sport
Example : basketball, football, tennis
-    Nouns abstract
Examples : happiness, sadness
-    Science
Examples : Biology, Chemistry, Physic
-    The names of feast
Example : Christmas, Thanks giving, Idul Fitri, Independence day

Do not use a singular count noun without the “a/an and the”
I bring a book
I bring an apple
I bring the book





-      Yusdi,Muhammad.2011.Magic TOEFL.Jakarta:Inspirita
-       www.edufind.com
http://penggunaantensesgrammarbahasainggris.blogspot.com/2011/02/penggunaan-article-a-dalam-bahasa.html?m=1

10/11/2012 10:01:00 PM


Apa itu BISNIS ?

   Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan 1 orang atau lebih individu atau kelompok dengan menawarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta untuk mendapatkan keuntungan/laba.
   Bisnis merupakan sebuah usaha dimana setiap pengusaha harus siap untung dan rugi. Bisnis tidak hanya bergantung dengan modal uang. Reputasi, keahlian, ilmu, sahabat, dan kerabat dapat menjadi modal bisnis.
   Secara etimologi bisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu bussines dari kata dasar busy yang berarti “sibuk”, yaitu sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
   Bisnis dalam Al-Qur’an yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha, berawal dari kata dasar , tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir). Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Qur’an , at-Tijarah bermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan.
   Pengertian lainnya tentang bisnis menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah bidang usaha dalam bidang perdagangan.


BEBERAPA DEFINISI  BISNIS MENURUT PARA AHLI


1.      Mahmud Machfoedz
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Usahawan atau pelaku bisnis harus mampu memadukan 4 macam sumber daya yaitu : 
1. Sumber daya materi

2. sumber daya manusia
3. sumber daya keuangan
4. sumber daya informasi

2. Brown dan Petrello (1976)
            “Business is an institution which produces goods and services demanded by people.” Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.

3.      Steinford ( 1979)
“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.

4.      Griffin dan ebert (1996)
“Business is an organization that provides goods or services in order toearn provit”. Sejalan dengan definisi tersebut, aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.

5.      Hughes dan Kapoor
“Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general term business refer to all such efforts within a society or within an industry. Maksudnya Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut Entrepreneur.

6.      Allan Afuah (2004)
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.

7.      Glos, Steade dan Lowry (1996)
Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.

8.      Musselman dan Jackson (1992)
Suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.


PENGARUH  PERAN  BISNIS  DALAM  KEHIDUPAN  SAYA
   Peran bisnis dalam kehidupan saya sejauh ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan saya, dalam hal ini saya berperan sebagai konsumen.
  Bagi seorang mahasiswa yang mempelajari bisnis akan mempunyai banyak manfaat seperti bila kita memiliki keahlian bisnis yang kuat, kita dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan akan lebih menyenangkan jika kita  memahami bagaimana tugas – tugas pekerjaan berkaitan dengan perusahaan dan industri. Selain itu kita juga mengidentifikasi dengan baik bisnis-bisnis yang memiliki prospesk bagus kedepannya.
  Oleh sebab itu peran bisnis mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan saya.