PENAWARAN DAN PERMINTAAN AGREGAT
6/11/2013 07:37:00 PMTujuan
Dan Instrumen Dalam Makroekonomi.
1.
Tujuan.
Ada
empat bidang pokok yang menjadi perhatian agar prestasi ekonomi terjamin baik,
yaitu bidang output, kesempatan kerja, harga dan perdagangan luar negeri.
a.
Output.
Tolok
ukur keberhasilan ekonomi adalah kemampuan suatu negara untuk menghasilkan
output berupa barang dan jasa dalam jumlah besar serta pertumbuhannya cepat.
Salah
satu tolok ukur output yang menyeluruh adalah Produk Nasional Bruto atau Gross
National Product (GNP). GNP merupakan nilai seluruh barang dan jasa
yang dihasilkan suatu negara dalam satu tahun tertentu.
GNP
dapat dihitung menurut harga berlaku yang disebut sebagai GNP nominal dan
menurut harga konstan yang disebut sebagai GNP riel.
Output
potensial tingkat GNP riel yang terjadi pada tingkat pengangguran alamiah
(tingkat pengangguran sebesar 6 %).
Perbedaan
antara output potensial dengan output sesungguhnya disebut GNP gap.
b.
Kesempatan Kerja.
Tujuan
makroekonomi yang kedua adalah tingkat kesempatan kerja yang tinggi atau
tingkat pengangguran yang rendah.
c.
Stabilitas Harga.
Tujuan
pokok makroekonomi yang ketiga adalah menjaga stabilitas harga melalui pasar
bebas. Yang dimaksud dengan stabilitas harga adalah harga tidak
naik/turun terlalu tajam atau laju inflasi mendekati nol.
Cara
yang umum digunakan untuk mengukur tingkat harga keseluruhan adalah indeks
harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI).
d.
Kebijakan Ekonomi Luar Negeri.
Nilai
ekspor dan impor dalam tingkat seimbang
Stabilitas nilai kurs valuta asing.
2.
Instrumen
Empat
perangkat instrumen pokok kebijakan makroekonomi. Instrumen kebijakan merupakan
suatu variabel ekonomi yang digunakan untuk mengendalikan perekonomian baik
secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan yang dilakukan pada instrumen
kebijakan akan berpengaruh pada satu atau lebih tujuan makroekonomi.
a.
Kebijakan Fiskal
Ada
dua instrumen yang termasuk dalam instrumen kebijakan fiskal, yaitu: belanja
negara (government expenditure) dan sistem perpajakan.
Belanja
Negaramerupakan seluruh pembelian atau pembayaran barang dan jasa untuk
kepentingan nasional. Belanja Negara akan berpengaruh pada konsumsi total.
Pajak.
Sistem perpajakan mempunyai dua peran penting. Pajak menyebabkan pendapatan
rumahtangga menjadi berkurang (lebih kecil) dan cenderung mengurangi
pengeluaran untuk konsumsi dan akhirnya akan menurunkan permintaan agregat.
Sistem perpajakan juga berpengaruh pada output potensial. Penurunan pajak
penghasilan bagi penanam modal akan merangsang peningkatan jumlah penanaman
modal.
b.
Kebijakan Moneter.
Merupakan
instrumen kebijakan yang berkaitan dengan penetapan suku bunga. Kebijakan ini
terutama berpengaruh pada tingkat suku bunga dan kredit serta jumlah uang beredar
(money supply).
c.
Kebijakan Pendapatan.
Instrumen
kebijakan pendapatan berupa program-program pemerintah yang secara langsung
mempengaruhi tingkat upah dan harga. Instrumen ini diharapkan dapat
bermanfaat dalam upaya mengandalikan inflalsi tanpa beban resesi dan
pengangguran.
d.
Perekonomian Luar Negeri.
Kebijakan
pemerintah untuk mempengaruhi kegiatan perdagangan dengan negara-negara lain.
B.
Penawaran Dan Permintaan Agregat.
1.
Penawaran Agregat (AS).
Penawaran
agregat (AS) adalah jumlah output yang akan diproduksi dan dijual oleh kalangan
bisnis pada harga yang berlaku, pada kapasitas produksi tertentu dan dengan
biaya-biaya tertentu.Perusahaan-perusahaan berkeinginan berproduksi pada
tingkat output potensial. Namun, pada tingkat harga pengeluaran rendah,
produsen akan menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah yang lebih kecil dari
tingkat output potensial. Sebaliknya, pada tingkat harga dan pengeluaran
tinggi, produsen akan menghasilkan barang dan jasa lebih besar dari output potensialnya
untuk sementara.Penawaran agregat ditentukan oleh jumlah input atau faktor
produksi, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan teknologi.
2.
Permintaan Agregat (AD).
Permintaan
agregat(AD) adalah jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh konsumen rumah
tangga, perusahaan dan pemerintah, pada tingkat harga tertentu, jumlah
pendapatan tertentu, serta variabel-variabel tertentu lainnya.
Unsur-unsur
yang mendorong permintaan agregat antara lain: tingkat harga, jumlah pendapatan
masyarakat, perkiraan situasi yang akan datang, sistem perpajakan, jumlah
pengeluaran pemerintah dan sebagainya.
3.
Kurva Penawaran Agregat dan Kurva Permintaan Agregat.
2.
Kurva Permintaan Agregat
menggambarkan
hubungan antara berbagai tingkat harga dengan jumlah barang dan jasa yang akan
dibeli rumah tangga, pemerintah dan perusahaan.
3.
Kurva Penawaran Agregat.
a.
Menggambarkan
hubungan antara harga yang akan dipasang oleh perusahaan dengan jumlah barang
dan jasa yang akan mereka produksi dan mereka jual. Kurva penawaran agregat
mempunyai kemiringan menanjak dari kiri bawah kekanan atas.
b.
Pada jangka pendek, kurva penawaran agregat relatif datar. Kenaikan harga
sedikit walaupun permintaan akan barang dan jasa bertambah. Hal ini disebabkan
tidak berubahnya faktor biaya tetap. Pada saat jumlah produksi melampui tingkat
output potensial, harga yang ditawarkan miningkat tajam.
c.
Pada jangka Panjang, kurva penawaran agregat bergerak vertikal dari bawah ke
atas. Hal ini disebabkan semua biaya produksi akan menyesuaikan dengan
perubahan tingkat harga. Dalam keadaan seperti ini, produsen tidak lagi
berkeinginan menambah jumlah produksi barang dan jasa
4.
Ekuilibrium.
Ttitik
ekuilibrium merupakan perpotongan antara kurva penawaran agregat dan permintaan
agregat yang menggambarkan keseuaian harga dan jumlah barang dan jasa yang akan
dibeli konsumen dan yang akan dihasilkan produsen.
Kesimpulannya, permintaan
agregat menunjukan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang dan
jasa sesuai dengan tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukan
hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Sumber
:
http://agsicentre.wordpress.com/2012/07/12/penawaran-dan-permintaan-agregat/
0 Leave your coment