NERACA PEMBAYARAN
6/11/2013 07:38:00 PM
A. Pengetian
Neraca pembayaran adalah suatu catatan yg ringkas dan
sistematis dari semua transaksi ekonomi internasional suatu negara dengan
Negara lain dalam jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun.
Yang termasuk dlm tansaksi ekonom internasional:
1. pemindahan hak milik atas suatu Negara yg satu kpd Negara
yg lain.
2. transaksi jasa antara Negara yg satu dengan Negara yg
lain.
3. kekayaan penduduk Negara ybs di Negara lain.
Neraca pembayaran berbentuk scontro terdiri dari 2 bagian yaitu
debit dan kredit.
Sisi debit digunakan u/ mencatat transaksi2 yg mengakibatkan
kewajiban bagi suatu Negara u/melakukan pembayaran ke luar negeri (Negara
lain). (lambangnya -)
Sisi kredit digunakan u/ mencatat transaksi2 yg
mengakibatkan suatu Negara memperoleh pembayaran dari Negara lain. (tandanya
+).
Struktur Neraca Pembayaran
Neraca
barang/neraca perdagangan
Pos ini merupakan golongan terbesar dlm neraca perdagangan.
Transaksi barang ini meliputi ekspor barang.
Ekspor barang merupakan transaksi kredit krn transaksi tsb
menimbulkan hak u/ menerima pembayaran (menyebabkan uang masuk /dana masuk
kedlm negeri).
Impor barang mrpkan transaksi debit krn menimbulkan
kewajiban u/ melakukan pembayaran kpd Negara lain (menyebabkan arus uang atau
dana ke luar negeri.
Neraca
Jasa
Neraca jasa terdiri dari penjualan jasa angkutan
turis/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dari modal di luar negeri.
Ekspor jasa termasuk transaksi kredit.
Impor jasa yg meliputi pembelian jasa dari penduduk negeri
lain, termasuk pembayaran bunga pinjaman, deviden dan keuntungan modal yg
ditaman di DN o/ penduduk Negara lain.
Neraca
Modal/Capital account
Neraca modal terdiri dari transaksi jangka pendek dan
transaksi jangka panjang.
1. Transaksi modal jangka pendek:
a. kredit u/ perdagangan dr negera lain (transaksi kredit)
atau kredit perdagangan yg diberikan kpd penduduk Negara lain (transaksi debit)
b. Deposito bank di DN milik penddk ngr lain (transaksi
kredit) atau deposito bank di LN (transaksi debit)
c. Penjualan surat berharga DN jangka pendek kpd penddk ngr
lain (transaksi kredit) atau pembelian surat berharga luar negri jangka pendek
(transaksi debit).
2. Transaksi modal jangka panjang:
a. Investasi asing di DN (transaksi kredit) atau investasi
langsung di LN (Transaksi debit).
b. Pembelian surat2 berharga jangka panjang DN o/ penddk
asing (transaksi kredit) atau pembelian surat2 berharga jangka panjang milik
penddk ngr lain (transaksi debit).
c. Pinjaman jangka panjang yg diterima dr penddk ngr lain
(transaksi kredit) atau pinjaman jangka panjang yang diberikan kpd penddk ngr
lain (transaksi debit).
Lalu lintas moneter
Transaksi ini sering disebut accommodating transaction sebab
mrpkan transaksi yg timbul sbg akibat dr adanya transaksi lain.
Transaksi ini disebut autonomous krn timbul dg sendirinya
tanpa dipengaruhi transaksi lain.
Termasuk autonomous a/ transaksi2 yg sdg berjalan dan
transaksi modal dan transaksi satu arah (unilateral).
B. IKHTISAR NERACA PEMBAYARAN
Untuk menentukan pos debet atau pos kredit neraca pembayaran
perhatikan ketentuan berkut ini
1. Transaksi dikatakan mendebet neraca pembayaran jika
transaksi itu mengakibatkan arus uang keluar. Misalnya:
Mengimpor barang
Memberikan pinjaman kpd Negara asing
Membayar jasa2 orang LN
Membayar bunga atau cicilan utang ke LN
Transaksi pemasukan emas dari LN
2. Transaksi dikatakan mengkredit neraca pembayaran jika
transaksi itu mengakibatkan arus uang masuk. Misalnya:
Mengekspor barang ke LN
Menerima bunga dan cicilan utang dari LN
Menerima pendapatan jasa dari LN
Menerima pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang
Pengeluaran emas ke LN.
C. TUJUAN DAN FUNGSI NERACA PEMBAYARAN
Tujuan neraca pembayaran:
1. memberikan keterangan kpd pemerintah mengenai posisi
keuangan ngr ybs.
2. membantu pemerintah dlm mengambil keputusan dibidang
politik perdagangan dan urusan pembayaran.
3. membantu pemerintah dlm mengambil keputusan dibidang
politik moneter dan fiscal.
Fungsi neraca pembayaran;
1. sbg alat pembukuan budget, alat pembayaran utang LN, agar
pemerintah dpt mengambli keputusan apakah ngr dpt melanjutkan masuknya brg2 LN
dan dpt menyelesaikan pembayaran tepat waktu.
2. sbg alat u/ menjelaskan pengaruh dari transaksi LN
terhadap PN.
3. sbg alat u/ mengukur keadaan per-ek dlm hub internasional
suatu ngr.
4. sbg alat kebijakan moneter yg akan dilaksanakan o/ suatu
ngr.
5. mengetahui transaksi Ln terhadap PN.
Dampak neraca pembayaran
1. Dampak neraca pembayaran surplus
Neraca pembayaran yg surplus akan berpengaruh tehadap
tingkat harga DN, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong atau menjurus
kearah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan o/ adanya penambahan
permintaan efektif.
2. Dampak neraca pembayaran deficit
a. produsen DN tdk dpt bersaing dg brg2 impor.
b. Pendapatan Negara sedikit shg utang ngr bertambah besar.
c. Perusahaan byk yg gulung tikar, shg pengangguran
meningkat akibat dari PHK.
Neraca pembayaran yang deficit akan mendorong kearah
penurunan barang (deflasi).
3. Dampak neraca pembayaran seimbang
Neraca pembayaran yang seimbang tdk terlalu berpengaruh
terhadap kegiatan ekonomi suatu Negara. Shg apabila suatu ngr tdk dpt mencapai
surplus dlm neraca pembayaran maka minimal harus dlm keadaan seimbang dg
demikian akan dpt menghindari neraca pembayaran defisit.
Neraca Pembayaran seimbang, surplus atau deficit
Dibawah ini contoh sederhana terjadinya surplus atau deficit
neraca pembayaran:
Ekspor + 400
Impor - 600
Neraca Perdagangan - 200
Ditutup dengan Pinjaman Akomodatif + 200
Saldo 0
Contoh di atas menunjukkan Negara mengalami deficit sebesar
200 yaitu sebesar pinjaman akomodatifnya.
Ekspor + 400
Impor - 600
Neraca Perdagangan - 200
Ditutup dengan Pinjaman Otonomi + 100
Pinjaman Akomodatif + 100
Saldo 0
Contoh diatas menunjukkan bahwa Negara mengalami deficit sebesar
100, yaitu sebesar pinjaman akomodatifnya.
Pinjaman akomodatif adalah pinjaman yang berkaitan dengan
kelebihan impor.
Pinjaman otonomi adalah pinjaman yang tidak berkaitan dengan
impor.
Ekspor + 400
Impor - 600
Neraca Perdagangan - 200
Pinjaman Otonomi + 125
Pinjaman Akomodatif + 25
Cadangan/stock nasional + 50
Saldo 0
Contoh diatas menunjukkan bahwa Negara mengalami deficit
sebesar 75, yaitu sebesar pinjaman akomodatif 25 dan penguragan stock nasional
50.
Ekspor + 800
Impor - 500
Neraca Perdagangan + 300
Ditutup dengan Cadangan/ stock nasional - 100
Pinjaman Otonomi + 125
Pinjaman Akomodatif + 75
Saldo 0
Contoh diatas menunjukkan Negara mengalami surplus sebesar
175, yaitu sebesar pengurangan pinjaman akomodatif 75 dan cadangan nasional
sebesar 100.
Kesimpulan:
1. Negara mengalami deficit jika terjadi kelebihan impor dan
kelebihan tersebut menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi cadangan
nasional. Jika hal ini terjadi maka Negara yang mengalami deficit total (contoh
3). Sedangkan 1 dan 2 negara mengalami deficit biasa, krn u/ menutup kelebihan
impor hanya dengan menambah pinjaman akomodatifnya.
2. Negara mengalami surplus jika kelebihan ekspor dan
kelebihan tersebut digunakan u/ mengurangi pinjaman akomodatif dan menambah cadangan
nasional.
Hutang Luar Negeri
Beberapa alas an akan hutang luar negeri:
1. Negara-negara berkembang umumnya memiliki deficit neraca
perdgangan.
2. HutangLN digunakan sbg modal pembangunan
3. Hutang Ln dibutuhkan pada saat terjadi bencana alam.
Kebaikan/keuntungan hutang luar negeri:
Kalau pemerintah tdk mempunyai modal untuk investasi
pembangunan maka hutang merupakan jalan keluar untuk dapat membangun
perekonomian Negara ini. Asal hutang tersebut diinvestasikan pada pembangunan
sehingga dapat menampung tenaga kerja Indonesia terlalu tinggi tingkat
penganggurannya.
Keburukan hutang luar negeri untuk Negara sedang berkembang
1. Bila hutang digunakan untuk konsumsi maka hal ini akan
mengakibatkan hutangakan bertambah banyak shg ngr tsb tdk dpt membayarnya
kembali.
2. Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap terhadap dolar
mengakibatkan pokok utang LN dan bunga utang LN menjadi meningkat pula.
3. Mengurangi kebebasan Negara debitur.
Negara kreditur sering membarikan persyaratan2 demi
kepentingan pemberi kredit.
Beberapa langkah yg dpt dilakukan dalam menangani hutang
luar negeri agar tidak memberatkan a.l:
1. Program stabilisasi IMF(international monetary fund)
IMF memiliki berbagai program untuk membantu negara2 yang
mengalami kesulitan ekonomi. Calon negera penerima bantuan sebelumnya harus
terlebih dahulu mengikuti persyaratan2 yg yg diajukan o/ IMF:seperti Negara tsb
menurunkan tingkat deficit anggarannya, berarti hrs menghapus pengeluarannya
seperti subsidi.
2. Renegosiasi hutang melalui paris club
Untuk meringankan beban pembayaran kembali hutang luar
negeri yang membengkak dan memberatkan, ada 3 cara y dapat ditempuh:
a. penangguhan hutang, atau jika dimungkinkan pembatalan
sebagian pinjaman non konsesional hingga sepertiga dari total hutang.
b. Penurunan suku bunga hutang keseluruhan
c. Perpanjangan periode pembayaran hingga 25 tahun.
3. metode debt for nature swap untuk melepaskan diri dari
hutang
debt for nature swap ini merupakan metode baru yang cukup
menarik, walaupun belum banyak diterapkan. Pihak kreditur memberikan keringanan
pembayaran hutang apabila Negara debitur mau melakukan pelestarian lingkungan
hidup. Program ini dikembangkan o/ LSM internasional contohnya Word Wildlife
Fund (WWF). Hal ini dilakukan sesiring dengan kelestarian lingkungan dunia yang
kian terancam. Oleh karena itu dgn metode ini diharqapkan pembangunan dapat
dilakukan tanpa membebani Negara berkembang sekaligus melestarikan lingkungan.
Kesimpulannya,
Neraca
Pembayaran adalah catatan (dokumen) sistematis yang mengikhtisarkan
seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan
penduduk negana lain selama masa tertentu (1 tahun). Dan untuk menyusun neraca
pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan
antara transaksi debit dengan transaksi kredit.
Sumber:
http://iinonikgmailcom.blogspot.com/2011/05/neraca-pembayaran.html?m=1
0 Leave your coment