11/22/2012 06:49:00 AM
FRANCHISING
(WARALABA)
PENGERTIAN FRANCHISING (WARALABA)
Franchise sendiri berasal dari bahasa
latin yakni francorum rex yang artinya “bebas dari ikatan”, yang mengacu pada
kebebasan untuk memiliki hak usaha. Pengertian Franchising (Pewaralabaan)
adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan
atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas
usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan
yang ditetapkan dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa .
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud
dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada
pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada
individu atau perusahaan untuk
melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang
telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Franchising
(pewaralabaan) terbagi atas 2 segmen yakni :
Franchisor
atau pemberi waralaba,
adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas
usaha yang dimilikinya.
Franchisee
atau penerima waralaba,
adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan
atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas
yang dimiliki pemberi waralaba. Franchisee hanya menyediakan tempat usaha
dan modal sejumlah tertentu bergantung pada jenis waralaba yang akan dibeli.
FRANCHISING ASING
A. DEFINISI
B. CONTOH
2. Mc
Donald’s
3. KFC
4. BreadTalk
5.
Pizza Hut
C. KEUNTUNGAN
dan KELEMAHAN
Keuntungannya Franchise :
1. Franchise
mendapatkan keuntungan dari aktifitas promosi dan iklan franchisor pada tingkat
nasional,
2. Franchise
mendapatkan pengetahuan yang khusus dan berskill tinggi serta pengalaman dari organisasi dan manajemen franchisor,
3. Franchise
mendapatkan keuntungan dari daya beli yang besar dan kemampuan negoisasi yang
dilakukan franchisor atas nama seluruh franchise jaringannya,
4. Risiko
bisnis franchise berkurang sangat besar,
5. Franchise
mengumpulkan banyak informasi dan pengalaman yang tersedia sebanyak-banyaknya
untuk dibagi kepada seluruh franchise dalam sistemnya,
6. Franchise
mendapatkan insentif dengan memiliki bisnis sendiri yang memiliki keuntungan
tambahan dari bantuan terus menerus franchisor
Kelemahan
Franchise :
1. Tidak dapat
menghindari bahwa hubungan antara franchisor dan franchise pasti
melibatkan penekanan kontrol,
2. Franchise
harus membayar kepada franchisor untuk jasa-jasa yang didapatkannya dan untuk
penggunaan sistem, yaitu dengan uang franchisee,
3. Kesukaran
dalam menilai kualitas franchisor,
4 Kontrak
franchise akan berisi beberapa pembatasan terhadap bisnis yang difranchisekan,
5. Franchise
mungkin akan menemukan dirinya menjadi terlalu tergantung terhadap franchisor,
6. Kebijakan-kebijakan
franchisor mungkin mempengaruhi keberuntungan franchise.
D. MANFAAT
Manfaat bagi franchisor
1. Sebuah
jaringan yang menawarkan keunggulan berupa keseragaman/homogenitas, daya beli,
daya advertising, sarana.
2. Biaya pengembangan lebih kecil
dibandingkan dengan cabang.Karena investasi terbagi antara franchisor dan
franchiese.
3,
Waktu pengembangan lebih singkat.
4.
Partner kerja antara enterpreneur indenpenden yaitu franchiese dan franchisor
sangatlah efektif karena franchiese yang
terpilih memiliki motivasi yang kuat, kerja lebih lama dan memanage lebih dekat
dibandingkan dengan pegawai.
Manfaat bagi franchiese
1.
Jaringan waralaba memberikan keunggulan berupa homogenitas, daya beli, daya
advertising, sarana.
2.
Franchiese mengkopi/meniru kesuksesan dengan di berikannya bantuan dari awal
bisnis sehingga lebih cepat dengan biaya yang lebih murah.
3.
Resiko lebih kecil alasan yang sama
4.
Persentasi rentabilitasi capital entrepreneur lebih tinggi
5.
Franchiese menguasai kontrol profesional sperior karena tranfer dan asisten
6.
Franchiese belajar dalam bidang baru.
E. KIAT_KIAT
MEMPERTAHANKAN
Berikut adalah beberapa upaya yang
dapat membantu Anda mempertahankan bisnis waralaba Anda.
1. Pastikan Anda memiliki cukup uang untuk investasi. Tak hanya uang investasi, Anda juga memerlukan dana cukup sebagai cadangan jika Anda harus mengalami rugi. Dana tersebut juga termasuk dana cadangan hidup Anda sendiri selama 12 bulan ke depan.
2. Taati dan patuhi seluruh sistem waralaba dari pewaralaba. Pewaralaba adalah orang yang mengerti dan berpengalaman di bisnisnya. Mereka lebih paham dan telah jatuh bangun hingga mencapai kesuksesannya sekarang.
3. Jangan abaikan keluarga dan teman-teman Anda. Walau Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu untuk menjalankan bisnis tersebut, tapi tetap sisihkan waktu untuk keluarga dan teman-teman Anda.
4. Perlakukan pelanggan dengan layanan terbaik. Jangan lupa senyum dalam melayani mereka, dan beri tahu mereka bahwa Anda senang berbisnis dengan mereka.
5. Libatkan diri dalam komunitas lokal setempat. Ikuti dan sponsori kegiatan-kegiatan lokal di sekitar gerai Anda, seperti kegiatan sosial, perayaan, acara sekolah, dll.
6. Selalu berkomunikasi dengan pewaralaba dan terwaralaba lain. Jagalah hubungan baik dengan mereka, dan jika ada masalah jangan disimpan sendiri saja. Sebaliknya, seorang pewaralaba juga selayaknya bersikap terbuka terhadap perkembangan gerai Anda. Ada baiknya jika Anda banyak bertanya dan menyampaikan keluhan atau kesenangan yang diperoleh dari menjalankan waralaba. Pewaralaba akan dengan senang hati menerima masukan dan membantu menyelesaikan masalah Anda.
7. Perhatikan detail gerai Anda. Masalah pembukuan harus cermat dan teliti, tidak boleh ada selisih uang walau hanya beberapa ratus rupiah. Tegaskan hal ini pada karyawan Anda. Uang sekecil apapun harus tercatat dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tekan biaya pengeluaran, dan maksimalkan pendapatan Anda
1. Pastikan Anda memiliki cukup uang untuk investasi. Tak hanya uang investasi, Anda juga memerlukan dana cukup sebagai cadangan jika Anda harus mengalami rugi. Dana tersebut juga termasuk dana cadangan hidup Anda sendiri selama 12 bulan ke depan.
2. Taati dan patuhi seluruh sistem waralaba dari pewaralaba. Pewaralaba adalah orang yang mengerti dan berpengalaman di bisnisnya. Mereka lebih paham dan telah jatuh bangun hingga mencapai kesuksesannya sekarang.
3. Jangan abaikan keluarga dan teman-teman Anda. Walau Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu untuk menjalankan bisnis tersebut, tapi tetap sisihkan waktu untuk keluarga dan teman-teman Anda.
4. Perlakukan pelanggan dengan layanan terbaik. Jangan lupa senyum dalam melayani mereka, dan beri tahu mereka bahwa Anda senang berbisnis dengan mereka.
5. Libatkan diri dalam komunitas lokal setempat. Ikuti dan sponsori kegiatan-kegiatan lokal di sekitar gerai Anda, seperti kegiatan sosial, perayaan, acara sekolah, dll.
6. Selalu berkomunikasi dengan pewaralaba dan terwaralaba lain. Jagalah hubungan baik dengan mereka, dan jika ada masalah jangan disimpan sendiri saja. Sebaliknya, seorang pewaralaba juga selayaknya bersikap terbuka terhadap perkembangan gerai Anda. Ada baiknya jika Anda banyak bertanya dan menyampaikan keluhan atau kesenangan yang diperoleh dari menjalankan waralaba. Pewaralaba akan dengan senang hati menerima masukan dan membantu menyelesaikan masalah Anda.
7. Perhatikan detail gerai Anda. Masalah pembukuan harus cermat dan teliti, tidak boleh ada selisih uang walau hanya beberapa ratus rupiah. Tegaskan hal ini pada karyawan Anda. Uang sekecil apapun harus tercatat dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tekan biaya pengeluaran, dan maksimalkan pendapatan Anda
Sumber :
0 Leave your coment