PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah salah satu perusahaan terkemuka di
Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan
jenis perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan yang memproses bahan mentah hinga
berubah menjadi barang yang sudah siap untuk dipasarkan. Semua proses yang
terjadi di industri ini umumnya melibatkan berbagai peralatan modern.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan bentuk perusahaan PT (perseroan terbatas),
yaitu suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham
yang dimilikinya.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. telah memenuhi syarat pembentukan PT Terbuka (PT. Go Public) berdasarkan UU No. 40/2007 dan UU No. 8/1995 tentang pasar modal.
Modal dasar perseroan (PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. )
adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai jumlah
maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam
perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan
dan modal bayar.
Sumber modal PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. berasal dari modal sendiri, modal
pinjaman, saham-saham dan obligasi. Oleh karena itu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. perlu menentukan struktur modal. Struktur
modal adalah pembagian antara modal pinjaman
dengan modal sendiri.
Berikut ini adalah sajian modal sendiri
dan modal pinjaman yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. (lampiran) yang dapat disajikan pada tabel 1 yaitu sebagai
berikut :
TABEL
I
DATA
MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMAN
TAHUN
2006 – 2010
Tahun
|
Modal Sendiri
|
Modal
Pinjaman
|
Total Modal
|
2006
|
5.034.463.000.000
|
3.075.858.000.000
|
8.110.321.000.000
|
2007
|
7.126.596.000.000
|
3.652.566.000.000
|
10.779.162.000.000
|
2008
|
8.571.533.000.000
|
7.200.598.000.000
|
15.772.131.000.000
|
2009
|
10.155.495.000.000
|
10.557.898.000.000
|
20.713.393.000.000
|
2010
|
11.617.424.000.000
|
9.881.978.000.000
|
21.499.402.000.000
|
Sumber
: Lampiran Laporan Keuangan
Berdasarkan tabel I yakni data modal sendiri dan modal pinjaman
maka berikut disajikan struktur modal
perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase untuk tahun 2006 – 2010 yaitu
sebagai berikut :
TABEL
II
STRUKTUR
MODAL PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.
TAHUN
2006 – 2010
Tahun
|
Struktur
Modal (%)
|
Total Pinjaman
|
|
Modal Sendiri
|
Modal Pinjaman
|
||
2006
|
62,07
|
37,93
|
100
|
2007
|
66,11
|
33,89
|
100
|
2008
|
54,35
|
45,65
|
100
|
2009
|
49,03
|
50,97
|
100
|
2010
|
54,04
|
45,96
|
100
|
Rata-rata
|
57,12
|
42,88
|
100
|
Sumber
: Hasil olahan data
Dengan
total tenaga kerja sekitar 62 ribu, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. percaya bahwa karyawan adalah
salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan.
Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi
dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi
bangsa itu sendiri.
Dalam
rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan pelanggan,
maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja
adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga
kategori, yaitu pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan
manajerial.
Dalam
penerimaan pegawai, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. menerapkan dua sistem.
Pertama adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan
tertentu, maka akan ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk
promosi jabatan. Kedua adalah sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM
dari luar yang bermutu dengan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan melalui
kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi, atau dengan pemasangan
pengumuman di lingkungan perusahaan.
PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. akan
terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di
semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan
juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka
untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di
pasar yang semakin kompetitif.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. terus mengalami kemajuan. Hal ini
dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk yang dipasarkan.
Saat ini, PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. memliki 36 pabrik, lebih
dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir
150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. cabang Bandung merupakan salah satu
bagian dari noodle division, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. memiliki
areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m². Cabang Bandung daerah cakupan
pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang,
Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana
produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar.
Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas
maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan
inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah sebuah perusahaan yang bergerak
di bidang pengolahan makanan yang hampir seluruh produknya menguasai pasar di
Indonesia. Produk yang dihasilkan termasuk mie instan (Indomie, Sarimi,
Supermi, Cup Noodles, Pop Mie, Intermie, Sakura). Indofood merupakan produsen
mie instan terbesar dengan kapasitas produksi 13 miliar bungkus per tahun.
Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi terbesar di Indonesia.
Posisi dominan Indofood pada pasar mi instan tidak diragukan lagi, dengan
menguasai pangsa pasar lebih dari 80%. Secara teoretis suatu pelaku usaha yang
menguasai pangsa pasar 80% tidak saja dapat dikatakan mempunyai posisi dominan,
tetapi juga telah memonopoli pasar yang bersangkutan.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. telah memonopoli sektor mie instan
semasa Orde Baru. Artinya sebelum adanya UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU Antimonopoli), Indofood telah
menguasai pangsa pasar 90% disektor mi instan dan 90% tepung terigu nasional
melalui Bogasari Flour Mills.
Jadi, pada masa itu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
menguasai pasar hulu dan hilir tepung terigu. Saat ini Indofood mempunyai 80%
pangsa pasar mi instan, pesaingnya PT Sayap Utama dari Groups Wing dengan Mie
Sedap menguasai pangsa pasar antara 10% sampai 15%, dan sisanya pesaing yang
lain. Dari struktur pasar yang demikian dapat disimpulkan Indofood mempunyai
posisi dominan, apalagi didukung kemampuan keuangan yang kuat, dan dapat
menyesuaikan pasokan atau permintaan mi instan dipasar yang bersangkutan.
Pada tahun 2003 Monopoly Watch
menemukan indikasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (ISM) melakukan praktek jual rugi. Dari
berbagai jenis kemasan mie instant yang diproduksi PT ISM, Tbk, ditemukan
beberapa kemasan yang justru mengalami kerugian setelah dihitung melalui
komponen-komponen produksinya.
Indofood melakukan hal ini jelas karena
ingin mempertahankan struktur monopoli pasarnya untuk tetap mendapatkan monopoly’s
rent. Monopoly’s rent yang dimaksud indikasinya juga ditemukan oleh
Monopoly Watch berupa biaya produksi yang tidak efisien dari PT ISM. Terdapat
lima perusahaan yang sudah ditunjuk ISM berperan sebagai perusahaan penghubung
bisnis (brokerage) kepada PT ISM sehingga para pemasok bahan baku seperti cabe,
garam, dan lainnya tidak dapat melakukan transaksi langsung dengan PT ISM.
Strategi utama yang dilakukan
oleh Indofood dalam memasarkan produknya adalah Concentric Diversfication
Strategi. Strategi ini dilakukan dengan menambah produk yang baru tetapi masih
saling berhubungan. Strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan
strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara
lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui
scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost
efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para
konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher
margin. Selain itu dilakukan diversifikasi harga dengan merubah bentuk dan
rasanya.
Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak tenaga penjual, menambah biaya advertising (melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat kabar), menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan publikasi.
Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak tenaga penjual, menambah biaya advertising (melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat kabar), menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan publikasi.
Sumber :