FINANCIAL
FUTURE CONTRACT
4EB13
Tika
Yuliana (27212388)
Uthary
Maladhika (27212533)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PENDAHULUAN
Kontrak future merupakan kontrak
antara seorang pembeli dan penjual dimana keduannya setuju bahwa suatu
sekuritas akan dipertukarkan pada harga tertentu dan pada tanggal tertentu.
Harga tersebut ditentukan atau distandarisasikan baik tanggal jatuh tempo
maupun jenis suatu aktiva juga ditetapkan.
Sebagian besar harga kontrak future
ditentukan terlebih dahulu dan harga kontrak future pada saat tergantung harga
pasar pada saat itu. Harga yang disetujui antara pembeli dan penjual disebut
harga future.
PEMBAHASAN
A.
KONTRAK FUTURE (BERJANGKA)
1. Definisi Kontark
Futures
Kontrak futures adalah suatu kontrak standar yang
diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual asset acuan
pada instrument keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang dengan harga
tertentu. Dimana kontrak futures adalah kontrak berjangka panjang yang bersifat
mengikat atau memberi kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau
menjual underlying asset (asset acuan) tertentu (berupa valuta asing, tingkat
bunga, ekuitas, atau komoditas) berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan atau
disebut harga penyelesaian, yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara
cash settelement di masa yang akan datang sesuai dengan expiration date yang
ditetapkan di dalam kontrak tersebut. Futures pertama kali dimulai di
Internasional Money Market (IMM) of the Chicago Mercantile Exchange, USA pada
tahun 1972. Dan kemudian menyebar ke Eropa dan akhir-akhir ini ke Negara-negara
lain diseluruh dunia. Sejak itu kemudian banyak dibuka pasar-pasar yang lain,
termasuk bursa komoditi COMEX di New York, the Chicago Board of Trade, dan the
London International Financial Futures Exchange (LIFFE).
Munculnya futures karena pembeli pada umumnya memiliki
preferensi yang berbeda atas spesifikasi kualitas, jumlah dan tempat penyerahan
asset dasarnya, juga sebagai mengantisipasiketidakpastian yang akan datang.
Spesifikasi kuantitas dan kualitas underlying assets, initial price, dan
besarnya margin bagi kedua belah pihak tetap ditentukan oleh exchange’s
clearing house atau bursa khusus memperdagangkan futures secara terorganisasi.
Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial
futures price (harga awal) dan terminal future price (harga pada saar kontrak
futures di exercise) apabila terminal futures price lebih rendah daripada
initial futures ketika dilaksanakan exercise, maka penjual akan mendapat
profit. Sebaliknya, jika pada saat dilaksanakan exercise, terminal future
price-nya dari underlying assets lebih tinggi dari pada initial futures
pricenya, maka penjual yang akan memperoleh keuntungan. Kondisi ini menunjukan
bahwa kedua belah pihak di dalam kontrak futures ini memiliki symetric
exposure, mengingat adanya potential loss dan profit function yang seimbang
antara penjual dan pembeli.
Kontrak futures bukan dimaksudkan untuk memiliki
underlying assets secara fisik, melainkan lebih merupakan financial instrument
yang digunakan untuk meminimalisasi ekspektasi risiko dalam upaya mencapai
profit tertentu. Berdasarkan pada pertimbangan tersebut, sehingga kontrak
futures pada umumnya tidak dipertahankan hingga expiration date, melainkan
diselesaikan dengan cara closing out the position atau di reserve sebelum
berakhirnya masa kontrak. Reverse dilakukan dengan mengambil posisi berlawanan
atas kontrak yang sama, yaitu sebagai penjual kontrak futures pada tingkat
harga yang lebih tinggi.
Misalkan, Jika anda ingin membeli kontrak futures pada
tanggal 1 april 2008 atas komoditas tomat di Itali sebanyak 20.000 kg dengan
initial futures price sebesar $ 0.5 per kg. apabila tingkat harga yang berlaku
atas underlying assets-nya pada tanggal 1 Oktober adalah $ 0.9 per kg, maka
anda dapat me reserve posisinya pada saat itu dengan menjual kontrak futures
yang sama. Untuk itu ia akan memperoleh profit sebesar 20.000 x $0.4 = $8.000
(Bradhitya H.N).
Kontrak futures berisi :
1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu) dari penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
3. Alternatif ketiga, penjual kontrak harus menyerahkan sekuritas kepada pembeli kontrak pada tanggal yang disepakati.
B. Transaksi swap dan
reswap
Transaksi swap adalah transaksi keuangan antara dua
pihak yang mempunyai kepentingan, atau suatu transaksi atau kontarak untuk
membeli atau menjual valuta asing lawan dengan valuta lainnya pada tanggal
valuta tertentu dimana transaksi memberikan keuntungan kepada kedua pihak.
Salah satu jenis transaksi yang terkenal adalah transaksi SWAP tingkat bunga.
Transaksi SWAP tingkat bunga adalah pihak yang melakukan transaksi ingin
mengubah tingkat bunga yang saat ini dimiliki, misalnya tingkat bunga tetap
menjadi tingkat bunga mengambang dan
sebaliknya. Artinya, pihak yang
bertransaksi ingin mengubah tingkat bunga dari mengambang menjadi tetap atau
dari tingkat bunga tetap menjadi tingkat bunga mengambang.
Untuk kasus SWAP tingkat bunga, transaksi yang bisa
dilakukan adalah pinjaman dan investasi. Pihak tertentu yang mempunyai pinjaman
dengan tingkat bunga tetap diubah menjadi tingkat bunga mengambang dan
sebaliknya dari tingkat bunga mengambang menjadi tingkat tetap. Demikian juga
pihak tertentu yang mempunyai investasi yang hasil pengembaliannya (sering juga
disebut kupon) dengan tingkat bunga tetap akan diubah menjadi tingkat bunga
mengambang dan sebaliknya. Pihak yang ingin melakukan transaksi ini dapat
dilakukan sendiri atau juga melalui bantuan pihak bank. Biasanya, transaksi
SWAP banyak dilakukan dengan pihak bank. Pihak-pihak yang melakukan transaksi
tidak saling kenal, yang penting arus kas transaksi tersebut berjalan selama
periode yang diperjanjikan. Untuk transaksi SWAP melalui bank, pihak yang
bertransaksi akan mempunyai biaya apabila dibandingkan dengan langsung sendiri
dengan pihak lain. Adapun untuk transaksi yang langsung dilakukan pihak
terkait, antara pihak sudah saling kenal dan masing-masing sangat membutuhkan
sesuai dengan keinginannya. Tingkat bunga tetap dalam transaksi adalah tingkat
bunga tetap yang harusnya dibayarkan kepada pihak lain atau bank di mana
seseorang mempunyai pinjaman. Tingkat bunga tetap maksudnya bunga yang dibayar
peminjam sama sepanjang waktu periode pinjaman tersebut. Tingkat bunga
mengambang merupakan tingkat bunga yang dirujuk kepada sesuatu tingkat bunga, misalkan
tingkat bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) atau JIBOR (Jakarta Interest
Board Offering Rate) atau SIBOR (Singapore Interest Board Offering Rate) atau
LIBOR (London Interest Board Offering Rate).
Jenis transaksi swap yang umum adalah "spot terhadap
forward". Dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara
simultan menjual kembali jumlah yang sama kepada bank lain dengan kontrak
forward. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa
pada dasarnya transaksi swap ini merupakan transaksi tukar pakai suatu mata
uang untuk jangka waktu tertentu. Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot,
atau forward. Dalam mekanisme swap, terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu
yang bersamaan yaitu menjual dan membeli atau membeli dan menjual suatu mata
uang yang sama. Sementara pada forward atau
spot, transaksi terjadi hanya sekali saja yaitu membeli atau menjual.
Penggunaan transaksi swap sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan
timbulnya kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan antara nasabah
dengan banknya dan antara bank dengan Bank Indonesia (disebut reswap).
Transaksi
swap antara bank dengan Bank Indonesia terdiri atas:
a. Swap
likuiditas, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif Bank Indonesia untuk dana
yang berasal dari pinjaman luar negeri. Posisi (outstanding) swap likuiditas
ini untuk setiap bank maksimum 20% dari modal bank,
b. Swap
investasi, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan swap bank
dengan nasabahnya yang dananya berasal dari pinjaman luar negeri (offshore
loan) untuk keperluan investasi di Indonesia.
C. KONTRAK FORWARD
1. Definisi
Kontrak Forward
Kontrak
forward adalah perjanjian antar penjual dan pembeli pada saat ini (waktu 0),
mengenai transaksi asset tertentu. Tetapi dalam perjanjian kontrak forward,
tanggal dan harga disepakati dimuka, dan transaksinya dilakukan pada waktu yang
telah ditentukan. Misalnya, penjual dan pembeli membuat perjanjian bahwa
setelah tiga bulan yang akan datang obligasi akan dijual dengan harga tertentu.
2. Tujuan
Transaksi Forward
· Untuk
memenuhi kebutuhan cicilan hutang dalam mata uang asing dan mengantisipasi
kecenderungan kurs valuta asing yang meningkat, Anda dapat melakukan pembelian
forward dengan jangka waktu yang sesuai dengan jadwal pembayaran cicilan
hutang.
· Untuk
memenuhi kebutuhan pembayaran L/C impor dan mengantisipasi kecenderungan kurs
valuta asing yang meningkat, importir dapat melakukan pembelian forward dengan
jangka waktu sesuai saat pembayaran L/C impor.
· Untuk
mengantisipasi kecenderungan kurs valuta asing yang menurun, eksportir dapat
melakukan transaksi jual forward dengan jangka waktu sesuai dengan penerimaan
pembayaran ekspor (saat negosiasi WEB).
Mekanisme
transaksi forward digambarkan
pada diagram di bawah ini:
Contoh kontrak forward 1 bulan, USD 1 juta lawan Rupiah
Kontrak
forward dierdagangkan di OTC (over the counter). Kontrak tidak standar,
pemilihan tanggal jatuh tempo, cara pengiriman, dll tergantung negosiasi,
untung rugi dibukukan di akhir kontrak dan tidak perlu margin.
D. HEDGING
1. Tujuan
Hedging
Tujuan hedging adalah mengurangi resiko yang secara
sadar tidak ingin kita ambil. Kadang-kadang, ada resiko yang secara sadar ingin
kita ambil karena pengalaman ataupun keunggulan kita dalam mengelola resiko
tersebut. Semua bisnis venture tentu mengambil resiko. Bila kita tidak ingin
mengambil resiko apapun, tinggal obligasi pemerintah saja (inipun masih ada
resiko bahwa negara bisa jatuh).
2. Tipe-tipe
hedging
a. Hedging
klasik
Hedging klasik adalah hedgin melalui penahanan posisi
berlawanan pada pasar. Tiper hedging pertama digunakan oleh dealer produk
pertanian di Chicago, Amerika Serikat.
b. Hedging
penuh dan sebagian
Hedgin penuh menyatakan jaminan terhada resiko untuk
seluruh jumlah deal. Tipe hedgin saat ini tidak terlibat dalam kemungkinan
harga kerugian yang berhubungan dengan resiko. Hedgin sebagain hanya menjadin
sebagian deal yang sebenarnya.
c. Hedging
antisipatif
Hedging antisipatif memperkirakan pembelian atau
penjualan posisi panjang sebelum penetappan pada pasar. Dalam periode antara
membuat deal dalam pasar turunan dan pasar trading, kontrak saham menggantikan
kontrak pengiriman komoditas. Hedgin antisipatif dapat digambarkan dengan
pembelian atau penjualan pengiriman mendesak dan eksekusi lebih lanjut melalui
stok. Tipe hedging ini adalah yang paling populer dalam pasar saham.
d.
Hedging selektif
Hedging selektif dikarakteristik dengan deal pada
pasar saham dan pasar trading bervariasi dalam volume dan waktu transaksi.
e. Cross
hedging
Cross hedging diartikan oleh fakta bahwa deal dengan
kontrak untuk aset yang ada dari apsar dilakukan pada pasar saham, tetapi untuk
instrumen finansial lain. Contoh, ada deal dengan saham pada pasar trading,
tetapi pada pasar saham - dengan saham untuk index saham.
Namun dari tipe-tipe hedging yang tealah disebutkan
diatas, ada dua tipe hedging yang lebih sering dilaksanakan, yaitu:
1. Long
Hedging
Situasi dimana seorang investor harus
mengambil posisi jangka panjang dalam
kontrak berjangka dalam rangka lindung nilai terhadap volatilitas harga
di masa depan. Sebuah lindung nilai jangka bermanfaat
bagi sebuah perusahaan yang tahu itu untuk membeli asetdi
masa depan dan ingin mengunci harga
beli. Sebuah lindung nilai jangka juga dapat
digunakan untuk lindung nilai terhadap posisi shortyang
telah diambil oleh investor. Selain itu juga digunakan untuk
melindungi kenaikan tingkat harga atau penurunan tingkat harga.
Misalnya, menganggap itu adalah bulan Januari dan
produsen aluminium membutuhkan £ 25.000 dari tembaga untuk memproduksi
aluminium dan memenuhi kontrak pada bulan Mei. Harga spot saat ini adalah $
1,50 per pon, tapi Mei berjangka harga $ 1,40 per pon. Pada bulan Januari
produsen aluminium akan mengambil posisi long di futures contract 1 Mei pada
tembaga. Ini kunci dalam harga produsen akan membayar.
Jika pada
bulan Mei pada harga spot tembaga adalah $ 1,45 per pon produsen telah
mengambil keuntungan dari posisi lama, karena hedger sebenarnya membayar $
0.05/pound dari tembaga dibandingkan dengan harga pasar saat ini. Namun jika
harga tembaga di mana saja di bawah $ 1,40 per pon produsen akan berada dalam
posisi yang lebih buruk dari mana mereka seandainya mereka tidak masuk ke dalam
kontrak berjangka.
2. Short
Hedging
Sebuah strategi investasi yang difokuskan pada
mitigasi risiko yang telah diambil. The "pendek" bagian dari istilah
ini mengacu pada tindakan korslet keamanan, biasanya kontrak derivatif, bahwa
lindung nilai terhadap risiko potensial dalam suatu investasi yang
diadakanlama. Jika pagar pendek dijalankan dengan baik, keuntungan dari
posisi lama akan diimbangi oleh kerugian di posisi derivatif, dan sebaliknya.
'Hedge
Pendek’ merupakan Sebuah risiko umum dalam lindung nilai singkatnya adalah
dasar risiko, atau risiko bahwa tingkat harga tidak akan banyak berubah selama
periode lindung nilai ini adalah di tempat, dalam skenario ini, aset yang
diselenggarakan di posisi lama tidak akan mendapatkan nilai apapun, dan pagar
pendek akan kehilangan nilai.
Lindung nilai Pendek sering terlihat dalam bisnis
pertanian, sebagai produsen sering bersedia untuk membayar premi kecil untuk
mengunci tingkat disukai penjualan di masa depan. Juga, pagar pendek yang
melibatkan suku bunga yang biasa terjadi antara manajer uang kelembagaan yang
menyimpan sejumlah besar efek pendapatan tetap dan memikirkan tentang risiko
reinvestasi di masa depan. Atau secara singkatnya short hedging berfungsi
untuk menjaga kenaikan harga dan penurunan tingkat bunga.
Misalnya, seorang investor mempunyai sekuritas
obligasi dengan jangka waktu 20 tahun, harga pasar Rp9.500 dengan nilai nominal
Rp10.000. tetapi investor khawatir bahwa tingkat bunga akan meningkat. Sehingga
harga obligasi akan menurun. Apabila harga obligasi turun berarti investor
rugi. Jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menjual kontrak
future untuk mengkompensasikan kerugian disebabkan karena harga kontrak future
masih tinggi. Investor menjual kontrak future dengan keuntungan Rp500. Jika
harga obligasi turun Rp9.000 pada bulan berikutnya, maka investor
mengkompensasikan kerugian sebesar Rp.500.
3. Teknik
Hedging
a. Natural hedging
Salah satu cara untuk meng-offset long exposure
terus-menerus yang sudah diantisipasi terhadap mata uang tertentu adalah
mendapatkan hutang berdenominasi mata uang itu. Contohnya sebuah perusahaan
yang berbasis AS dengan inflow dolar Kanada terus menerus dapat meng-offset
atau me-match berbagai cash flow ini dengan menciptakan suatu matching
cashflow. Apabila perusahaan itu meminjam hutang berdenominasi dolar Kanada,
perusahaan itu dapat membayar hutang dengan dolar Kanada yang diterimanya
melalui ekspor. Bila perusahaan AS itu mau mendapatkan bagian dari modal
hutangnya di pasar dolar Kanada, perusahaan itu dapat menggunakan cash flow
dolar Kanada yang relatif dapat diramalkan dari penjualan ekspornya untuk
membayar pembayaran pokok dan bunganya pada hutang dolar Kanada itu dan
di-hedge secara alami. Perusahaan berbasis AS itu telah meng-hedge suatu cash
inflow operasional dengan menciptakan financial cash outflow sehingga
perusahaan itu tidak harus secara aktif mengelola exposure dengan berbagai
instrumen kontrak keuangan seperti forward contract. Bentuk natural hedge ini,
kadangkala disebut sebagai matching, sangat efektif dalam mengeliminasi mata
uang yang ter-exposed bila exposure cash flow itu relatif konstan dan dapat
diramalkan sepanjang waktu.
b. Money market hedging
Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan
pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau
piutang di masa depan. Perusahaan lebih suka meng-hedge hutang tanpa
menggunakan saldo kas mereka. Hedging pasar uang masih dapat digunakan untuk
situasi ini, tetapi memerlukan dua posisi dalam pasar uang yaitu meminjam dana
dalam valuta asal dan melakukan investasi jangka pendek dalam valuta asing.
Sedangkan untuk meng-hedge piutang, hedging pasar uang tetap dapat digunakan
jika perusahaan mengambil dua posisi dalam pasar uang yaitu meminjam valuta
asing yang mendenominasi piutang di masa depan dan berinvestasi dalam valuta
negara asal.
c. Forward hedging
Kontrak
forward sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang ingin melakukan
hedging. Untuk melakukan hedging memakai kontrak forward, perusahaan
multinasional harus membeli kontrak forward untuk valuta yang sama dengan
valuta yang mendenominasi kewajiban di masa depan. Teknik hedging memakai
kontrak forward banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan
multinasional.
d. Future hedging
Kontrak futures dalam banyak hal serupa dengan kontrak
forward. Kontrak forward lebih umum bagi transaksi-transaksi bernilai besar
sementara kontrak futures mungkin lebih tepat bagi perusahaan-perusahaan yang
ingin meng-hedge exposure transaksi yang bernilai kecil. Sebuah perusahaan yang
membeli kontrak currency futures berhak menerima suatu valuta asing dengan
jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada tanggal tertentu. Untuk
meng-hedge kewajiban valuta asing di masa depan, perusahaan mungkin ingin
membeli kontrak currency futures yang mewakili valuta yang sama dengan valuta
yang mendenominasi kewajiban tersebut. Dengan memegang kontrak ini, perusahaan
tersebut dengan demikian telah mengunci jumlah valuta negara asal yang
dibutuhkan untuk membayar kewajiban masa depan.
Walaupun currency futures dapat mengurangi exposure
transaksi perusahaan, currency futures kadang-kadang juga dapat merugikan.
Contohnya ketika setelah perusahaan meng-hedge
kewajiban di masa depan, kurs spot di masa depan ternyata lebih rendah daripada
kurs yang telah disepakati oleh kontrak currency futures (karena valuta asing
yang dimaksud telah mengalami depresiasi). Untuk meng-hedge nilai piutang di
masa depan, perusahaan dapat menjual kontrak currency futures yang mewakili
valuta asing yang sama dengan valuta yang mendenominasi piutang.
e. Option contract hedging
Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa
perangkat-perangkat hedging seperti kontrak forward dan instrumen pasar uang
terkadang dapat merugikan jika valuta dari hutang mengalami depresiasi atau
valuta dari piutang mengalami apresiasi sepanjang periode hedging. Tipe hedging
yang ideal haruslah mampu mengisolasi perusahaan dari pergerakan nilai tukar
yang merugikan dan juga memungkinkan perusahaan untuk mengambil manfaat dari
pergerakan nilai tukar yang menguntungkan. Opsi valuta mengandung kedua atribut
ini.
f. Currency
swap hedging
Currency swap merupakan salah satu teknik yang bisa
digunakan untuk meng-hedge exposure transaksi jangka panjang terhadap fluktuasi
nilai tukar. Untuk menciptakan currency swap, perusahaan perlu mencari
perusahaan lain yang dapat mengakomodasi kebutuhannya. Bank-bank komersial dan
bank-bank investasi besar memiliki pialang-pialang yang bertindak sebagai
perantara swap.
Korporasi-korporasi dapat menghubungi pialang-pialang
tersebut jika mereka ingin menghilangkan exposure transaksi dari valuta-valuta
tertentu. Dengan menggunakan informasi ini, para pialang dapat mempertemukan
perusahaan yang membutuhkan suatu valuta dengan perusahaan lain yang tidak
menginginkan valuta yang sama (dan sebaliknya).
g. Short position
Posisi short merupakan posisi penjualan dari
sekuritas, komoditi atau mata uang yang “dipinjam”, dengan ekspektasi bahwa
nilai aset tersebut akan jatuh.
h. Long position
Posisi long merupakan posisi membeli sebuah sekuritas
seperti saham, komoditi atau mata uang, dengan ekspektasi bahwa nilai aset
tersebut akan naik.
E. Manfaat
future
Ditinjau dari
kepentingan para investor :
Kontrak futures bertujuan untuk melindungi fluktuasi
harga. Jika harga sekuritas turun, investor akan mendapatkan tingkat hasil
sebagaimana yang telah tertera dalam kontrak dan pada saat harga sekuritas naik
kerugiannya dapat dikompensasikan pada kontrak future yang ada dipasar.
Future dapat juga digunakan untuk melindungi institusi
dari flluktuasi tingkat bunga pinjaman. Seandainya bank komersial ingin
meminjam uang dari bank sentral pada tahun mendatang, akan tetapi diperkirakan
tingkat bunga pada saat itu tinggi, bank komersial dapat membuat kontrak future
dengan bank sentral pada tingkat bunga yang lebih rendah daripada yang
diramalkan. Pada kontrak tersebut, bank sentral setuju menyediakan sejumlah
sekuritas tertentu untuk bank komersial pada harga dan waktu tertentu.
F. Perbedaan
antara opsi dan futures
Perbedaannya
antara lain :
1. Pada
kontrak opsi, pembeli kontrak mempunyai hak dan tidak mempunyai keharusan untuk
melaksanakan (di-exercise- kan) hak tersebut.
2. Apabila
pembeli opsi meminta haknya, maka hak penerbit opsi mempunyia keharusan untuk
memberi hak tersebut kepada pembeli hak opsi. Sedangkan kontrak future, baik
pembeli maupun penjual berkewajiban untuk melakukannya haknya.
3. Pembeli
kntrak future mendapat keuntungan apabila harga kontrak future naik, dan
mendapat rugi apabila harga kontrak future turun.
4. Pembeli
opsi mendapat rugi sebesar call premium, dan memperoleh seluruh keuntungan pada
saat harga opsi naik.
5. Pada
kontrak opsi, keuntungan option writer terbatas sebesar call premium.
KESIMPULAN
Kontrak
futures adalah kontrak berjangka panjang yang bersifat mengikat atau memberi
kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual underlying asset
(asset acuan) tertentu (berupa valuta asing, tingkat bunga, ekuitas, atau
komoditas) berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan atau disebut harga
penyelesaian, yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash settelement
di masa yang akan datang sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di dalam
kontrak tersebut. Munculnya futures karena pembeli pada umumnya memiliki
preferensi yang berbeda atas spesifikasi kualitas, jumlah dan tempat penyerahan
asset dasarnya, juga sebagai mengantisipasiketidakpastian yang akan datang.
Spesifikasi kuantitas dan kualitas underlying assets, initial price, dan
besarnya margin bagi kedua belah pihak tetap ditentukan oleh exchange’s
clearing house atau bursa khusus memperdagangkan futures secara terorganisasi.
Transaksi swap adalah transaksi
keuangan antara dua pihak yang mempunyai kepentingan, atau suatu transaksi atau
kontarak untuk membeli atau menjual valuta asing lawan dengan valuta lainnya
pada tanggal valuta tertentu dimana transaksi memberikan keuntungan kepada
kedua pihak. Salah satu jenis transaksi yang terkenal adalah transaksi SWAP
tingkat bunga. Transaksi SWAP tingkat bunga adalah pihak yang melakukan
transaksi ingin mengubah tingkat bunga yang saat ini dimiliki, misalnya tingkat
bunga tetap menjadi tingkat bunga mengambang dan
sebaliknya. Artinya, pihak yang
bertransaksi ingin mengubah tingkat bunga dari mengambang menjadi tetap atau
dari tingkat bunga tetap menjadi tingkat bunga mengambang.
Kontrak
forward adalah perjanjian antar penjual dan pembeli pada saat ini (waktu 0),
mengenai transaksi asset tertentu.yang mempunyai tujuan Untuk memenuhi kebutuhan
cicilan hutang dalam mata uang asing dan mengantisipasi kecenderungan kurs
valuta asing yang meningkat, Anda dapat melakukan pembelian forward dengan
jangka waktu yang sesuai dengan jadwal pembayaran cicilan hutang.
Tujuan hedging adalah mengurangi resiko yang secara
sadar tidak ingin kita ambil. hedging mempunyai beberapa Tipe yaitu
a. Hedging klasik
c. Hedging
antisipatif
d. Hedging selektif
e. Cross hedging.
DAFTAR PUSTAKA
Martalena,
Malinda Maya.2011.Pengantar Pasar Modal.Yogyakarta:Penerbit Andi.
Sunariyah.2004.Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal.Yogyakarta:Akademi Manajemen Perusahaan YKPN