MAKALAH TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN EKONOMI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Masalah perkembangan ekonomi memang menjadi suatu permasalahan yang
kompleks. Tidak hanya di Indonesia, namun seluruh Negara di dunia memikirkan
cara untuk mengembangkan perekonomian di dalam Negerinya. Maka dari itu, perlu
adanya pemahaman tentang bagaimana perkembangan ekonomian yang terjadi, guna
dapat mengambil pelajaran sehingga perekonomian terus dan terus dapat
berkembang menjadi lebih baik.
Dalam hal perkembangan ekonomi, terdapat berbagai teori-teori dari
berbagai tokoh ekonomi yang menjelaskan tentang tahap-tahap perkembangannya.
Dari tokoh satu dengan tokoh yang lain memang mengutarakan pandangan yang
bebeda, sehingga antara teori yang satu dengan teori yang lain menjadi berbeda
pula. Walaupun berbeda teori yang satu dengan teori yang lain saling
mendukung dan melengkapi. Karena tiap teori mengenai tahap perkembangan ekonomi
ini saling melengkapi, maka memang sulit untuk mengetahui tahap-tahap yang
paling benar, sehingga perlu adanya pemahaman tentang tahap perkembangan
perekonomian. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini guna mengetahui
bagaimana pandangan dari berbagai tokoh mengenai tahap-tahap perkembangan
perekonomian.
B.
TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Tujuan kami menulis makalah dan mengangkat Tema mengenai “TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN EKONOMI” ini adalah guna memenuhi tugas mata
kuliah Perekonomian
Indonesia.
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan
pembaca tentang bagaimana Tahap-tahap Perkembangan Ekonomi dari berbagai tokoh
ekonomi.
C.
RUMUSAN MASALAH
Siapa saja tokoh
yang mengemukakan teori tentang perkembangan ekonomi?
Bagaimana pandangan
Frederich List mengenai perkembangan ekonomi?
Bagaimana pendapat
Bruno Hilderbrand tentang perkembangan ekonomi?
Bagaimana teori yang
diungkapkan Karl Bucher mengenai perkembangan perekonomian?
Bagaimana teori
perkembangan ekonomi menurut W. W. rostow?
BAB II
PEMBAHASAN
TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN EKONOMI
Suatu teori yang integrated hampir merupakan suatu business cycle.
Jadi, apabila ada upswing, teori semacam perkembangan ekonomi merupakan
integrated teori. Sebab setiap tingkat atau fase, timbul dari tingkat atau fase
sebelumnya. Hal ini merupakan keadaan yang dinamis, karena system tersebut
seluruhnya dapat bergerak dengan sendirinya baik dengan bantuan pemerintah
maupun tidak.
Teori tingkat perkembangan ini, terutama berasal dari jerman dan
muncul pada abad 19 sebagai reaksi terhadap sistem persaingan di Inggris.
Tokoh-tokoh yang
mengemukakan tentang teori tingkat perkembangan antara lain :
A.
FREDERICH LIST
Frederich List adalah seorang penganut paham lizess faire yang
berpendapat bahwa ”Perkembangan ekonomi bergantung pada peranan pemerintah dan organisasi-organisasi
swasta “.
Lingkungan kebudayaan masyarakat mempunyai peranan yang penting
terhadap perkembangan. Perkembangan ekonomi hanya akan terjadi apabila dalam
masyarakat terdapat kebebasan dalam political organization dan kebebasan
perorangan.
Tingkatan-tingkatan
perkembangan ekonomi menurut F.List antara lain:
-Fase save primitive
-Fase pastoral (
beternak )
-Fase agricultural
-Fase agricultural
dan manufacturing ( pertanian dan pabrik )
-Fase agricultural
manufacturing dan commercial ( perdagangan )
-Frederich List juga
nengemukakan bahwa hanya di negara-negara yang berhawa sedang yang cocok untuk
industri, sedangkan didaerah tropis cocok untuk pertanian. Menurut F. List yang
terpenting adalah industri untuk perkembangan ekonomi meskipun pada
permulaannya juga diperlukan proteksi. Di daerah tropis tidak cocok dengan
iuntuk industri, karena pada umumnya penduduknya sangat padat, pertanian belum
begitu efisien dan SDA yang tersedia terbatas.
B.
BRUNO HILDERBRAND ( MASHAB SEJARAH )
Menurut Bruno Hilderbrand perkembangan ekonomi atau masyarakat bukan
karena sifat-sifat produksi atau konsumsi tetapi lebih menitik beratkan pada
metode distribusi yang digunakan.
Teori
tingkat-tingkat perkembangan yang dikemukakan oleh Bruno Hilderbrand antara
lain :
-Perekonomian barter
(natural )
-Perekonomian uang
-Perekonomian kridit
(Bruno Hilderbrand
tidak mengemukakan bagaimana suatu fase itu berkembang menuju fase
keberikutnya).
C. KARL
BUCHER
Menurut Karl Bucher perkembangan ekonomi terdapat tiga tingkatan
antara lain :
-Produksi untuk
kebutuhan sendiri
-Perekonomian kota
(dimana penukaran sudah luas )
-Perekonomian
nasional (dimana pedagang-pedagang tampak makin penting peranannya ) .
D.
TEORI PERKEMBANGAN EKONOMI
Menurut W. W.
Rostow, teori perkembangan ekonomi, secara umum dapat dikatakan sejarah
perkembangan ekonomi melalui beberapa tingkat, antara lain:
1. Masyarakat
tradisional
Dalam menyusun fase perkembangan ekonomi, fase permulaan atau
tradisional digambarkan dengan adanya fungsi produksi yang terbatas .Fase ini
dapat dilihat dalam masyarkat dengan adanya perubahan-perubahan dalam
perdagangan dan tingkat produksi pertanian bertambah.selain itu
perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat didalam hasil industri,gelombang
penduduk dan pendapatan riil.Tetapi perkembangan ini dibatasi oleh
tingkat teknologi .
Dalam masyarakat keadaan tidaklah statis kadang memiliki produktivitas
tinggi. Akan tetapi tingkat produktivitas yang dapat dicapai terbatas. Hal ini
disebabkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi modern belum ada atau belum
secara systematic penggunaanya.Karena terbatasnya produktivitas maka sebagian
dari sumber tenaga kerja berada disekitar pertanian.
2. Masyarakat
precondition for take off
Merupakan tahap yang
diperlukan agar perkembangan perekonomian dapat lepas landas.
Syarat-syarat yang
pada mulanya dikembangkan oleh Eropa Barat:
a. Pertumbuhan
perlahan-lahan ( evolusi ) dalam ilmu pengethuan modern.
b. Inovasi-inovasi.
Demonstration efect ( efek pamer ) selain mempunyai pengaruh negative
dan positif pada masyarakat tradisional, efek tersebut juga dapat menciptakan
keadaan yang cocok untuk tahap prasyarat lepas landas dalam masyarakat lepas
landas.
Dalam tahap ini dibutuhkan adanya perubahan yang radikal dalam tiga
sektor nonindustri:
a. Membangun
fasilitas prasarana umum ( social overhead capital ) terutama di bidang
transport.
b. Revolusi
teknik di bidang pertanian.
c. Perluasan impor
yang dibiayai dengan perdagangan komoditi sumber alam yang ada.
Dengan adanya pembangunan diatas diharapkan industri kecil dapat
berkembang. Perkembangan terjadi bila masyarakat tradisional mau menerima dan
menggunakan teknologi baru. Pemerintah juga berperan umtuk memelihara keamanan
yang mendorong munculnya kegiatan-kegiatan modern, serta mampu dan mau
membangun prasarana umum untuk berhasilnya kebajikan perdagangan dan
pembangunan industri
3. Masyarakat take off
Tahap ini merupakan tercapainya perkembangan pesat pada sektor
tertentu yang telah menggunakan teknik produksi modern.
Perbedaan antara tahap lepas landas dan tahap sebelumnya ialah bahwa
dalam tahap ini pengetrapan teknik-teknik baru dalam industri dapat berjalan
dengan sendirinya. Pada tahap sebelum lepas landas sudah ada industri-industri,
tetapi masih belum berjalan dengan lancar. Untuk bias naik ke tahap lepas
landas tidak hanya ke tiga sektor ( fasilitas prasarana umum, pertanian dan
perdagangan ) saja yang harus didorong, tetapi golongan wiraswasta harus juga
diperluas serta sumber kapital perlu diatur.
Dalam arti nonekonomi, lepas landas biasanya menunjukkan
kemenangan-kemenangan sosial, politik dan kebudayaan dari orang-orang yang
hendak memodernisasi perekonomian atas masyarakat tradisional yang kuat.
Kemenangan berupa suatu keadaan yang saling menyesuaikan diri yang mana perkembangan
ini selanjutnya mendorong masyarakat untuk memusatkan perhatian pada
usaha-usaha teknik modern di luar sektor-sektor yang telah dimodernisasi selama
lepas landas.
4.
Masyarakat drive to manurity
Menurut Rostow tahap ini sebagai suatu periode ketika masyarakat
secara efektif meerapkan teknologi modern terhadap sumber-sumber ekonomi. Dalam
tahap sector-sektor yang memimpin ( leading sector ) selama dalam lepas landas,
sudah mulai berkurang perkembangannya.
Sektor-sektor penting yang memimpin dalam tahap menuju kematangan itu
ditentukan bukan hanya oleh baik dan banyaknya teknologi tetapi juga oleh
kualitas persediaan faktor-faktor produksi yang selama ini banyak dipengaruhi
oleh politik pemerintah. Contoh negara yang mengalami tahap kematangan teknologi:
USA ( 1900), Perancis (1910 ), jepang (1940 ).
Kematangan teknologi setelah take off tergantung terutama pada
keseimbangan antara jumlah penduduk faktor-faktor produksi yang ada dan
kebijakan-kebijakan distribusi pendapatan. Struktur dan kualitas tenaga kerja
berubah ketika suatu masyarakat berkembang ke tahap kematangan teknologi, sifat
kepimpinan dalam industri juga berubah dari yang kurang semangat menjadi
pimpinan yang bersemangat untuk berkembang dan berkuasa banyak muncul
manager-manager professional yang kedudukannya makin penting. Perubahan dalam
angkatan kerja ini disertai dengan perubahan-perubahan kehendak dari masyarakat
lewat kaum cendekiawan dan politisi yang mulai terang-terangan mengecam keadaan
sosial. Tahap menuju kematangan ini selain berdampak majunya teknologi, tetapi
juga beralihnya tujuan pokok perkembangan ekonomi yaitu beralihnya perluasan
industrialisasi yang tidak penting lagi. Selain itu, makin banyak penduduk yang
tinggal di kota sehingga menharapkan agar pemerintah ikut campur dalam
memberikan jaminan sosial dan ekonomi.
5.
Masyarakat higg mass consumption ( masa konsumsi yang berlebih )
Tiga kegiatan yang
digunakan dalam tahap ekonomi yang matang yaitu:
a. Menyediakan atau
menawarkan ( sesuai denngan ukuran masyarakat setempat ) jaminan yang lebih
baik ,kemakmuran pada angkatan kerja.
b. Menyediakan
private consumption yang lebih banyak ( termasuk sibgle family homes,
durable consumer goods )
c. Mencari perluasan
kekuatan bagi Negara yang matura ( dewasa )dimata dunia .
Dalam tahap ini keadaan atau sifat yang ada di Negara yang satu
berbeda dengan di Negara yang lain. Seperti di Amerika Serikat, memilih
alternatif yang kedua, sedangkan Inggris dan Eropa Barat memilih alternatif
yang pertama. Karena untuk mempertahankan pengaruh sosialisme yang makin kuat
di Eropa. Sedangkan Jerman memilih alternatif yang ke-3 vyaitu perluasan
daerah.
Pada waktu Eropa Barat dan Jepang memasuki zaman konsumsi yang
berlebih, maka timbul unsure-unsur baru dalam sistem perekonomian dunia. Unsur
tersebut adalah adanya kecenderungan kenaikan tingakat kelahiran di
negara-negara kaya.
Persoalan yang dihadapi oleh negara-negara yang berada pada tahap “beyond high mass consumption” ialah bagaimana mengatasi perlombaan penggunaan
senjata-senjata nuklir,dan penerbangan luar angkasa,dan sebagainya. Dalam hal
ini Negara masih dihadapkan pada tantangan-tantangan yang lebih lanjut .
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
-Frederich List
berpendapat bahwa ”Perkembangan ekonomi bergantung pada peranan pemerintah dan
organisasi-organisasi swasta “.Selain iti F.List juga mengemukakan tentang
tingkatan perkembangan ekonomi antara lain : Fase save primitive ,pastoral(
beternak ) ,agricultural ,agricultural dan manufacturing ( pertanian dan pabrik
) dan Fase agricultural manufacturing dan commercial ( perdagangan )
-Menurut Bruno
Hilderbrand ada tiga teori tingkatan-tingkatan antara lain: Perekonomian
barter, Perekonomian uang, Perekonomian kredit .
-Menurut Karl Bucher
perkembangan ekonomi terdapat tiga tingkatan antara lain: Produksi untuk
kebutuhan sendiri, Perekonomian kota, dan Perekonomian nasional .
-Tahapan perkembangan
ekonomi menurut W.W.Rostow antara lain:
Masyarakat tradisional, Masyarakat precondition for take off, Masyarakat take off, Masyarakat drive to manurity, Masyarakat higg mass consumption
Daftar Pustaka :
Irawan dan Suparmoko.
2002.Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: BPTE Yogyakarta
Martono,
trisno.2008. Ekonomi Pembangunan. Surakarta: UNS Press