PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

12/22/2013 11:47:00 PM

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan jenis perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan yang memproses bahan mentah hinga berubah menjadi barang yang sudah siap untuk dipasarkan. Semua proses yang terjadi di industri ini umumnya melibatkan berbagai peralatan modern.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan  bentuk perusahaan PT (perseroan terbatas), yaitu suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. telah memenuhi syarat pembentukan PT Terbuka (PT. Go Public) berdasarkan UU No. 40/2007 dan UU No. 8/1995 tentang pasar modal.

Modal dasar perseroan (PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. ) adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar.

Sumber modal  PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. berasal dari modal sendiri, modal pinjaman, saham-saham  dan obligasi. Oleh karena itu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.  perlu menentukan struktur modal. Struktur modal adalah pembagian antara modal  pinjaman dengan modal sendiri.

Berikut ini adalah sajian modal sendiri dan modal pinjaman yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (lampiran) yang dapat disajikan pada tabel 1 yaitu sebagai berikut :

TABEL I
DATA MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMAN
TAHUN 2006 – 2010
Tahun
Modal Sendiri
Modal Pinjaman
Total Modal
2006
5.034.463.000.000
3.075.858.000.000
8.110.321.000.000
2007
7.126.596.000.000
3.652.566.000.000
10.779.162.000.000
2008
8.571.533.000.000
7.200.598.000.000
15.772.131.000.000
2009
10.155.495.000.000
10.557.898.000.000
20.713.393.000.000
2010
11.617.424.000.000
9.881.978.000.000
21.499.402.000.000
Sumber : Lampiran Laporan Keuangan

Berdasarkan tabel  I yakni data modal sendiri dan modal pinjaman maka  berikut disajikan struktur modal perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase untuk tahun 2006 – 2010 yaitu sebagai berikut :

TABEL II
STRUKTUR MODAL PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.
TAHUN 2006 – 2010
Tahun
Struktur Modal (%)
Total Pinjaman
Modal Sendiri
Modal Pinjaman
2006
62,07
37,93
100
2007
66,11
33,89
100
2008
54,35
45,65
100
2009
49,03
50,97
100
2010
54,04
45,96
100
Rata-rata
57,12
42,88
100
Sumber : Hasil olahan data

Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. percaya bahwa karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.

Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.

Dalam penerimaan pegawai, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. menerapkan dua sistem. Pertama adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka akan ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. Kedua adalah sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi, atau dengan pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.  terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk  yang dipasarkan. Saat ini, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. memliki 36 pabrik, lebih dari  10 merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.  cabang Bandung merupakan salah satu bagian dari noodle division, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.  memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m². Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan yang hampir seluruh produknya menguasai pasar di Indonesia. Produk yang dihasilkan termasuk mie instan (Indomie, Sarimi, Supermi, Cup Noodles, Pop Mie, Intermie, Sakura). Indofood merupakan produsen mie instan terbesar dengan kapasitas produksi 13 miliar bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi terbesar di Indonesia. Posisi dominan Indofood pada pasar mi instan tidak diragukan lagi, dengan menguasai pangsa pasar lebih dari 80%. Secara teoretis suatu pelaku usaha yang menguasai pangsa pasar 80% tidak saja dapat dikatakan mempunyai posisi dominan, tetapi juga telah memonopoli pasar yang bersangkutan.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. telah memonopoli sektor mie instan semasa Orde Baru. Artinya sebelum adanya UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU Antimonopoli), Indofood telah menguasai pangsa pasar 90% disektor mi instan dan 90% tepung terigu nasional melalui Bogasari Flour Mills.

Jadi, pada masa itu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.  menguasai pasar hulu dan hilir tepung terigu. Saat ini Indofood mempunyai 80% pangsa pasar mi instan, pesaingnya PT Sayap Utama dari Groups Wing dengan Mie Sedap menguasai pangsa pasar antara 10% sampai 15%, dan sisanya pesaing yang lain. Dari struktur pasar yang demikian dapat disimpulkan Indofood mempunyai posisi dominan, apalagi didukung kemampuan keuangan yang kuat, dan dapat menyesuaikan pasokan atau permintaan mi instan dipasar yang bersangkutan.

Pada tahun 2003 Monopoly Watch menemukan indikasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (ISM) melakukan praktek jual rugi. Dari berbagai jenis kemasan mie instant yang diproduksi PT ISM, Tbk, ditemukan beberapa kemasan yang justru mengalami kerugian setelah dihitung melalui komponen-komponen produksinya. 

Indofood melakukan hal ini jelas karena ingin mempertahankan struktur monopoli pasarnya untuk tetap mendapatkan monopoly’s rent. Monopoly’s rent yang dimaksud indikasinya juga ditemukan oleh Monopoly Watch berupa biaya produksi yang tidak efisien dari PT ISM. Terdapat lima perusahaan yang sudah ditunjuk ISM berperan sebagai perusahaan penghubung bisnis (brokerage) kepada PT ISM sehingga para pemasok bahan baku seperti cabe, garam, dan lainnya tidak dapat melakukan transaksi langsung dengan PT ISM.

Strategi utama yang dilakukan oleh Indofood dalam memasarkan produknya adalah Concentric Diversfication Strategi. Strategi ini dilakukan dengan menambah produk yang baru tetapi masih saling berhubungan. Strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin. Selain itu dilakukan diversifikasi harga dengan merubah bentuk dan rasanya.

Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak tenaga penjual, menambah biaya advertising (melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat kabar), menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan publikasi.





Sumber :